Memanipulasi "Mood" dengan Makanan

Kompas.com —  Meditasi dan pikiran yang positif merupakan cara tepat untuk mengurangi stres. Tetapi, sesungguhnya makanan juga memengaruhi mood kita. Makanan yang tepat tidak hanya baik untuk kesehatan tubuh, tetapi juga suasana hati.

Makanan, seperti asam lemak omega-3, magnesium, triptophan, folat, dan vitamin B, cokelat, serta makanan yang memiliki indeks glimekik rendah telah dibuktikan lewat penelitian sangat memengaruhi suasana hati seseorang. Walau tidak ada kaitan langsung, memang ada hubungan antara makanan tersebut dan perbaikan mood.

Makanan yang disebut di atas memang tergolong makanan sehat. Ketika kita mengasup makanan sehat, tubuh kita akan langsung menikmati manfaatnya. Misalnya saja jika Anda makan buah, sayuran, serta serelia utuh yang kaya serat, gula darah akan terjaga dan tubuh lebih berenergi sepanjang hari.

Selain energi, tubuh juga akan mendapat vitamin, mineral, antioksidan, serta fitonutrien. Kombinasi antara karbohidrat dan protein akan meningkatkan jumlah serotonin di otak. Seperti diketahui, serotonin adalah neurotransmiter yang memiliki efek menenangkan dan membuat tidur lebih nyenyak.

Di luar manfaatnya untuk tubuh, bila kita menjalankan pola makan yang sehat dan seimbang, secara psikologis kita juga merasa lebih sehat dan hal ini tentu memengaruhi suasana hati.

Di lain pihak, seseorang yang kelelahan dan tidak fokus karena kurang tidur cenderung akan memilih kopi dan mengudap makanan manis. Hal ini menjadi lingkaran setan karena stres akan membuat orang kurang tidur dan kelelahan. Tubuh pun bereaksi dengan meminta gula sebagai pasokan energi. Lingkaran ini akan terus berlanjut jika orang itu hobi melewatkan makan siang dan jarang berolahraga.

Yang perlu dilakukan adalah melakukan modifikasi gaya hidup, mulai dari pola makan, waktu tidur, hingga kebiasaan olahraga. Kemudian rasakan bagaimana gaya hidup sehat ini memengaruhi hidup kita, bukan hanya secara fisik, tapi juga mental.