Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilih Pil, Kondom, atau Cabut Ya?

Kompas.com - 28/09/2010, 15:39 WIB

KOMPAS.com — Merencanakan kelahiran secara signifikan menurunkan kesempatan hamil. Penggunaan kontrasepsi menjadi caranya. Namun prinsipnya, merencanakan kehamilan dan kelahiran adalah bagian penting untuk menciptakan keluarga berencana.

Kontrasepsi dipilih banyak pasangan untuk ber-KB karena sejumlah alasan. Misalnya, pasangan tak ingin memiliki anak atau ingin menunda menjadi orangtua sampai usia lebih tua. Selain faktor kematangan usia, kematangan ekonomi keluarga juga menjadi alasan mengapa banyak pasangan menunda kehamilan. Selain itu, kontrasepsi juga dipilih sebagai alat untuk membantu merenggangkan waktu kelahiran anak. Di samping itu, ada faktor lain, yakni merasa bahwa keluarga sudah lengkap sehingga kontrasepsi bisa menjaga kemungkinan hamil kembali.

Apa pun alasan dan pertimbangan Anda, untuk memilih kontrasepsi sebaiknya kenali apa saja metode yang tersedia saat ini. Metode kontrasepsi terbagi tiga kategori, hormon, barrier, dan alternatif.

Hormon
Metode kontrasepsi yang termasuk dalam kategori ini di antaranya pil kombinasi, pil yang hanya mengandung progestin (minipil), sisten intraurin (IUS), implan atau yang populer disebut susuk, injeksi, kontrasepsi patch, cincin vagina, atau dalam kasus darurat dikenal juga pil emergensi.

Metode hormon lebih bisa diandalkan untuk mencegah kehamilan daripada metode barrier, apalagi metode alternatif.

"Barrier"
Kontrasepsi metode barrier di antaranya alat intrauterin (IUD, coil), kondom pria, kondom wanita, diafragma plus spermisida, dan tutup serviks plus spermisida.

Metode barrier dirancang untuk menghentikan sperma agar tidak memasuki rahim. Metode inilah yang memberikan pilihan kepada perempuan yang tidak menginginkan kontrasepsi hormon. Mengenai efektivitasnya, khususnya untuk kondom, hal ini sangat bergantung dengan penggunanya. Kondom menjadi efektif jika pasangan bisa mengatasi faktor seperti spontanitas, sensasi, dan kesenangan. Jika saat libido memuncak lalu suami lupa mengenakan kondom, maka efektivitas kontrasepsi kondom berkurang.

Yang Anda perlu ketahui lagi tentang metode barrier adalah:
* Memberikan perlindungan terhadap kehamilan yang tak direncanakan tanpa bergantung siklus kesuburan dan hormon alami. Dampaknya tidak terjadi efek farmakologis.
* Metode IUD merupakan metode jangka panjang yang tidak berkaitan dengan spontanitas dan tidak perlu dilakukan setiap hari.
* Beberapa metode memerlukan latihan agar dapat digunakan secara efektif.

Alternatif
Sterilisasi pria dan wanita, pencabutan (hubungan seksual yang diputus atau coitus interruptus), dan keluarga berencana alami (kesadaran kesuburan) dengan sistem kalender salah satunya.

Metode alternatif yang alami memang murah, tetapi perlu motivasi diri. Dalam pencabutan misalnya, pria harus mencabut penis dari vagina sebelum ejakulasi agar sperma tidak masuk ke vagina. Metode ini memerlukan kontrol tingkat tinggi dari pihak pria. Jika Anda memang ingin menunda atau mengatur jarak kehamilan, maka metode ini riskan karena sering kali gagal. Tetesan kecil sperma dapat lolos dari penis ke dalam vagina sebelum pria mengalami ejakulasi. Efektivitas teknik ini bergantung pada pengalaman pihak pria.

Adapun metode alami dilakukan dengan menghindari hubungan seksual saat masa subur perempuan. Artinya, Anda perlu menggunakan teknik pencatatan harian suhu tubuh perempuan dengan menggunakan termometer kesuburan. Cara ini akan lebih efektif dengan mengombinasikan teknik yang direkomendasikan. Karenanya, untuk menjalani metode ini, Anda perlu membekali diri dengan pengetahuan dan pemahaman yang utuh tentang monitor kesuburan. Penghalang keberhasilan teknik alami ini di antaranya irama siklus menstruasi yang kerap kali tidak konsisten.

Sementara itu, sterilisasi adalah pilihan kontrasepsi yang hanya direkomendasikan kepada pasangan yang memutuskan tidak memiliki anak lagi secara permanen. Metode ini tidak direkomendasikan bagi pasangan muda.

Sumber: Fact Sheet World Contraception Day Bayer 2010 Schering Pharma Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com