Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurnal Bisa Mendekatkan Komunikasi Orangtua-Anak

Kompas.com - 22/11/2010, 10:57 WIB

KOMPAS.com - Konsep diri anak akan terbangun lebih sehat jika anak merasa aman, nyaman, diterima, dan dimengerti dalam lingkungan terdekatnya, yakni keluarga. Saat anak merasa nyaman dan setara dalam keluarga, komunikasi antaranggota keluarga berjalan lebih baik. Lantas cara apa yang sebaiknya dipilih orangtua untuk membangun komunikasi antarkeluarga yang sehat?

Tak perlu repot mencari bentuk komunikasi efektif untuk membangun konsep diri anak yang sehat. Anda tak harus bergantung pada alat komunikasi canggih atau teknologi. Jurnal keluarga menjadi cara sederhana untuk memberikan ruang komunikasi yang lebih terkumpul sebagai tempat belajar orangtua dan anak.

Pakar pendidikan, Henny Supolo Sitepu, yang juga Ketua Dewan Pengurus Yayasan Cahaya Guru mengatakan, yang sangat mendasar mengenai komunikasi antarkeluarga adalah anak merasa diterima oleh lingkungan terdekatnya, merasa nyaman dan aman, serta bisa belajar dari pengalaman di waktu lalu yang terkumpul melalui jurnal.

"Dengan jurnal keluarga, komunikasi antarkeluarga lebih terkumpul. Sesuatu yang terkumpul itu sangat berharga. Seperti foto keluarga, foto yang mewakili tahun ini, saat anggota keluarga ada yang hilang, kita lebih bisa menghargai kebersamaan pada saat semua anggota keluarga masih berkumpul. Melalui cara sederhana, jurnal keluarga, orangtua dan anak bisa saling belajar. Termasuk mengenai cara menyampaikan pendapat, atau hal yang dianggap penting pada hari itu," papar Henny kepada Kompas Female, di sela Konferensi Anak Indonesia 2010 beberapa waktu lalu.

Menurut Henny, menggunakan cara sederhana membangun komunikasi antarkeluarga akan semakin dekat di hati. Kedekatan ini sangat penting dalam keluarga. Di sisi lain, Henny juga mengakui, komunikasi dengan memanfaatkan teknologi tetap ada gunanya. Begitupun dengan komunikasi di meja makan. Namun, cara sederhana dengan menuliskan peristiwa sehari-hari dalam jurnal bersama lebih membangun kedekatan dan memancing ruang percakapan yang lebih terbuka.

"Berapa banyak waktu yang bisa digunakan untuk sharing di meja makan, apalagi keluarga yang tinggal di kota besar? Sangat beruntung keluarga yang bisa mengobrol di meja makan," papar Henny.

Henny menyebutkan sejumlah manfaat jurnal keluarga:
* Wadah bagi anak mengasah dirinya dan memahami orang lain di keluarganya.
* Membuat anak merasa terlibat dan dilibatkan dalam keluarga.
* Tempat orangtua belajar dan melatih dirinya untuk menuliskan sesuatu dengan tepat.
* Anak menjadi tempat orangtua belajar, melalui berbagai hal yang dituliskan dalam jurnal.
* Anak belajar bahwa orangtua juga bisa merasa sedih, marah dengan menuliskannya dalam jurnal.
* Orangtua berlatih untuk berhati-hati menyampaikan atau menuliskan amarah dan kekecewaan dalam jurnal karena sesuatu yang tertulis akan selalu dibaca dan dipertanyakan oleh anak.
* Orangtua belajar menulis dengan tepat, dan menuju sasaran yang tepat, tanpa memberi label.
* Menjadi cara komunikasi menyenangkan untuk seluruh anggota keluarga.
* Bentuk komunikasi paling efektif terutama jika membubuhkan tanda bacaan, gambar, atau foto.
* Membuka kesempatan anak untuk bertanya, begitupun sebaliknya orangtua kepada anak.
* Membuka percapakan orangtua anak lebih terbuka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com