Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemitraan Bidan-Dukun Bayi Berhasil

Kompas.com - 22/12/2010, 14:59 WIB

Garut, Kompas - Program kemitraan bidan dan paraji atau dukun bayi di Kabupaten Garut dinilai berhasil karena menaikkan cakupan persalinan tenaga kesehatan sekaligus menurunkan angka persalinan oleh dukun bayi.

Kemitraan bidan-dukun bayi dilaksanakan sejak April 2010 di sembilan desa di wilayah Puskesmas Bayongbong, Garut. Kemitraan yang merupakan bagian dari Program Saving Newborn Live yang digagas LSM Save the Children itu dituangkan dalam peraturan desa.

Dokter Puskesmas Bayongbong Dwi Hadi Santoso, Selasa (21/12), mengatakan, program kemitraan ini berdampak positif. ”Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan setelah program kemitraan naik,” katanya.

Data Puskesmas Bayongbong menunjukkan, sebelum ada program kemitraan, rata-rata cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan hanya 66,9 persen dan sisanya dilayani paraji.

Setelah program kemitraan berjalan (April-September 2010), rata-rata cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan naik menjadi 88,18 persen. Persalinan oleh dukun bayi pun turun jadi rata-rata hanya 11,81 persen.

Namun, Dwi mengakui, di beberapa desa penegakan peraturan desa kemitraan ini belum terlalu berhasil. Peran paraji yang kerap menolong persalinan seolah telah menjadi bagian dari kultur masyarakat yang sulit diubah. Padahal, hal tersebut sangat berisiko, baik bagi ibu melahirkan maupun bayi.

Program kemitraan ini lahir berangkat dari fakta bahwa sebagian besar ibu melahirkan dan bayi yang meninggal saat persalinan di Kabupaten Garut ditolong oleh dukun bayi.

Belum tahu

Pengelola Program Saving Newborn Live dari Save the Children Tutiek Isbariyah menyampaikan, berdasarkan evaluasi, masih ada paraji yang belum mengetahui adanya program kemitraan. Selain itu, masyarakat juga belum sepenuhnya sadar manfaat kemitraan bidan-dukun bayi.

”Sanksi bagi bidan atau paraji yang melanggar peraturan desa belum bisa ditegakkan. Siapa yang akan menegakkan peraturan desa kemitraan itu di lapangan masih belum tahu. Karena itu, program kemitraan bidan-dukun bayi masih harus diperbaiki,” tutur Tutiek.

Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Garut Helmy Budiman menyatakan, semua pihak, dari pemerintah, dokter, bidan, hingga masyarakat harus ikut ambil bagian dalam menurunkan angka kematian bayi dan ibu melahirkan di Garut.

Karena itu, tahun 2011 Helmy akan mendorong DPRD Kabupaten Garut serius menggarap Peraturan Daerah (Perda) Kesehatan. Perda ini akan menyinergikan upaya penurunan angka kematian bayi dan ibu melahirkan oleh berbagai pihak. (adh)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com