Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpaduan Barat dan Timur untuk "Cocktail Wear"

Kompas.com - 25/05/2011, 10:31 WIB

KOMPAS.com - Sembilan desainer yang bergabung dalam menampilkan Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) menggelar peragaan busana untuk koleksi Cocktail Wear dalam event Jakarta Fashion & Food Festival 2011 di Ballroom Harris Hotel Jakarta, Kamis (19/5/2011) lalu. Mereka adalah Harry Lam, Jimmy Fei-fei, Rebecca Ing, Rudy Liem, Melia Wijaya, Hartono Gan, Misan, Jazz Pasay, dan Grace Fenny.

Cocktail dress, yang umumnya memiliki panjang selutut hingga mendekati pergelangan kaki (tea length), dalam rancangan mereka muncul dalam bentuk minidress dengan A-line dan H-line (Harry Lam), gaun-gaun mikro mini dan blouse model A Line, gaun dengan siluet fit and flare, mermaid, dan slim line (Jazz Pasay), atau rok midi (setengah betis) dengan siluet fit and flare, dengan elemen pakaian yang bersih, rapi, serta terpola dengan baik, yang diinspirasi dari gaya Carolyn Bessette-Kennedy pada tahun '90-an (Hartono Gan).

Bahan-bahan yang digunakan tergolong bervariasi, seperti taffeta, organza, tulle, dan lace bermotif bunga, tali, dan manik-manik, serta satin (Harry Lam, Rudy Liem, Grace Fenny), sifon yang ringan dengan ornamen batu-batuan (Jimmy Fei-fei), sifon sutera, sifon sintetis, dan bulu sintetis (Jazz Pasay), sutera makassar dengan teknik tie dye (Melia Wijaya), serta linen, silk gazar, duchess silk, dan silk crepe (Hartono Gan).

Aksen atau detail pada gaun yang banyak digunakan dalam koleksi ini antara lain twist dan frills (Rebecca Ing), penggunaan teknik jahit lipat dan kerut (Rudy Liem), puff dan baloon sleeve, frill bossom, bow dan ruffle, serta teknik cut-out untuk menonjolkan bagian tubuh tertentu (Jazz Pasay)

Sementara itu, enam desainer lain dari APPMI, yaitu Junie Kwanda, Rendy Hapsanto, Joko Sasongko, Zainal Songket, Fomalhaut Zamel, dan Poppy Karim, malam itu mencoba menggunakan berbagai kain tradisional untuk rancangan cocktail dress-nya. Koleksi mereka banyak diberi sentuhan etnik seperti batik, songket, dan kebaya, untuk menampilkan perpaduan budaya Barat dan Timur sesuai tema JFFF 2011: Inculturation.

Junie Kwanda yang mengusung tema "Playful Weave" terinpirasi dari kerajinan anyaman. Motif-motif anyaman didesain dengan perpaduan warna seperti fuschia, turquoise, peach, biru langit, dan putih pada bahan sutera. Detail lipatan-lipatan kecil seperti payung kertas diberikan untuk gaunnya yang bersiluet slim fit hingga bervolume besar.

Batik dan kebaya ternyata juga bisa diterapkan untuk cocktail wear. Rendy Hapsanto, misalnya, mencoba mengolah motif batik sendiri untuk koleksinya yang menggunakan garis-garis agak tegas. Motif batik juga ditampilkan oleh Zainal Songket di bagian dada dari gaun-gaun panjangnya. Kebaya dengan brukat transparan di bagian atas dada dan punggung dipadukannya dengan headpiece yang diletakkan miring di kepala seperti para tamu di pernikahan Kate dan William. Kain brukat transparan yang diaplikasikan pada bagian punggung juga dilakukan oleh Djoko Sasongko. Ia menambahkan kesan mewah pada koleksi kebayanya dengan butiran kristal Swarovsky. 

Sentuhan Minang dalam bentuk songket "Silungkang" dipadukan oleh Fomalhaut Zamel dengan bahan lain seperti lace, tulle, satin, dan katun. Zamel menonjolkan gaya etnik kontemporer dalam koleksinya yang diberi detail berupa batu alam, bordir, kristal Swarovsky, lempengan logam berbagai ukuran, bulu burung, dan batu alam Kalimantan.

Poppy Karim dalam koleksinya yang bertema "The Acculturation in Glam" menggunakan material stretch velvet untuk rancangan kebayanya. Tujuannya agar dapat menampilkan siluet tubuh pemakainya, selain juga membuat pemakaian terasa lebih nyaman. Penataan kristal dan ornamen logam bergaya baroque sebagai detail dipadukannya dengan kain batik yang disulam untuk mempertegas motif dan warna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com