Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reisa Kartikasari Mudah Tergoda Aksesori

Kompas.com - 26/05/2011, 16:27 WIB

KOMPAS.com - Aksesori menjadi sama pentingnya dengan pakaian, yang selalu melekat di badan, dan tak bisa ditinggalkan. Tak lagi berlebihan jika dikatakan, seakan telanjang jika tak mengenakan aksesori, terutamanya bagi perempuan. Persepsi ini diamini Puteri Indonesia Lingkungan 2010, dr Reisa Kartikasari.

Reisa mengaku tak nyaman jika tak mengenakan aksesori dalam penampilannya sehari-hari, terutama cincin. "Saya merasa ada yang kurang kalau tidak pakai cincin atau aksesori lainnya," jelasnya saat ditemui di peluncuran koleksi aksesori teranyar Elizabeth Wahyu, di Jakarta, Kamis (26/5/2011).

Perempuan yang juga punya mimpi menjadi pengusaha ini mengaku suka dengan ragam jenis dan model aksesori. "Aksesori batu-batuan, apa pun, saya suka. Lagipula fashion kan selalu berubah, termasuk aksesori," lanjut Reisa yang tampil menawan dengan aksesori statement necklace Elizabeth Wahyu yang dibuat selama satu minggu.

Sejak remaja, Reisa gemar mengumpulkan aksesori sebagai bagian penting dari penampilannya. Ia menyukai aksesori kalung, anting, gelang, aksesori rambut dan jam. Soal warna, perempuan asal Yogyakarta ini menyenangi warna emas, perak yang netral. "Supaya bisa padu padan dengan busana apa saja," imbuhnya.

Selain aksesori batu-batuan, Reisa juga mengaku menggemari berlian. Saking senangnya belanja aksesori, Reisa menata rapi koleksi aksesori miliknya dalam lima kotak perhiasan terpisah. "Saya memisahkan aksesori sesuai jenisnya di kotak terpisah," tambahnya.

Emotional buying
Meski mengaku tidak memiliki kebiasaan berburu perhiasan ke tempat tertentu, Reisa mengaku cenderung "emotional buying" kalau menyangkut belanja aksesori. "Setiap kali sedang jalan-jalan ke suatu tempat, dan menemukan aksesori, saya tergoda membeli. Seperti di mal atau tempat lainnya. Namun tidak sampai harus berburu ke suatu tempat untuk mencari aksesori," aku Reisa yang pernah belanja aksesori di pasar tradisional Jatinegara.

Perempuan kelahiran Malang, 24 Desember 1985 ini mengaku senang belanja aksesori untuk padu padan busana. Aksesori dinilai Reisa penting untuk penampilan, selain sebagai koleksi. Tak jarang juga ia sengaja membeli aksesori dengan warna tertentu untuk padu padan busananya.

Saking senangnya belanja aksesori, Reisa sempat terpikir berbisnis aksesori, namun ia mengaku tak bisa membuatnya. "Berbisnis aksesori sempat kepikiran, tapi kalau soal membuat aksesori sepertinya tidak bisa. Saya pernah mencoba belajar membuat aksesori, namun tidak berhasil, tidak puas dengan hasilnya. Jadi, beli saja atau menjualnya," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com