Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapi Arus Mikro Cegah Penuaan Dini

Kompas.com - 21/07/2011, 19:12 WIB

KOMPAS.com - Teknologi juga bermanfaat merawat kulit dan menjaga kecantikan wajah. Pemanfaatan teknologi ini diwujudkan melalui Bio Platinum Therapy yang diluncurkan oleh pelayanan perawatan kulit dan penghilangan bulu, Bella Skin Care.

Penuaan dini menjadi kekhawatiran banyak orang yang peduli penampilan, terutamanya perempuan. Garis halus dan kerutan semakin cepat muncul, seiring gaya hidup tak sehat juga dipengaruhi faktor lingkungan yang tak lagi kondusif untuk kulit sehat.

"Perempuan lebih mudah mengalami penuaan dini karena kulit yang lebih tipis dan mudah sekali kering. Akibatnya kulit perempuan lebih cepat menua," jelas Patricia Lim Operation Director Bella Skin Care kepada Kompas Female di sela peluncuran Bio Platinum Therapy di FX Plaza Jakarta, Kamis (21/7/2011).

Kulit juga bisa stres dengan berbagai kondisi luar yang dialami seseorang. Alhasil, kerutan pada wajah mulai nampak meski usia masih terbilang muda.

"Kehidupan sosial, termasuk juga stres karena pekerjaan bisa membuat kulit jadi stres. Gejala penuaan dini bisa muncul akibat berbagai faktor ini. Dan wajah memiliki stuktur kulit yang berbeda dengan stuktur kulit pada tubuh. Otot pada wajah juga berbeda. Kerutan pada wajah perlu diatasi dengan cara yang tepat. Salah satunya stimulasi kulit dengan teknologi agar kulit wajah lebih muda," jelas Dr Tat-Chee Tam, PhD, pakar estetika dan arus mikro dengan klinik berbasis di Hong Kong dan Kanada, pada acara yang sama.

Bio Platinum Therapy

Mengandalkan teknologi, Bella Skin Care meluncurkan terapi terbarunya untuk mengatasi penuaan dini, bahkan mencegahnya, dengan Bio Platinum Therapy.

Terapi ini menggunakan teknologi arus mikro. Arus mikro merupakan kombinasi bentuk gelombang, frekuensi dan herts yang dikenal dan dipatenkan sebagai Suzuki sequencing, yang diberikan bersamaan melalui alat pemeriksa dengan ujung ganda ke dalam kulit.

Keluaran listrik dari terapi ini teruji efektif membentuk kontur wajah, memproduksi kolagen dan elastin, serta penetrasi serum yang lebih optimal. Dampak yang dihasilkannya berupa peningkatan elastisitas kulit dengan mengencangkan dagu dan kantung mata. Selain itu, dengan meningkatnya produksi kolagen, kulit tampak lebih bercahaya. Kulit juga lebih mulus karena kotoran dan noda yang tersingkirkan oleh terapi ini. Dan yang menjadi fokus penting terapi ini adalah hilangnya kerutan dan garis halus.

Terapi menggunakan arus mikro ini teruji klinis di University of Washington, Amerika. Hasilnya, dalam 20 hari perawatan intensif produksi kolagen meningkat 14 persen, produksi elastin meningkat 48 persen, peredaran darah meningkat 38 persen, dan terjadi peredaran cairan getah bening sebesar 40 persen.

"Alat ini 95 persennya bertujuan untuk pengobatan dan lima persennya untuk estetika," jelas Dr Tat-Chee Tam.

Untuk hasil maksimal, Patricia menambahkan, perawatan dengan terapi arus mikro ini sebaiknya dilakukan tiga seminggu selama satu bulan. Lalu untuk menjaga elastisitas dan kesehatan kulit wajah secara umum, perawatan bisa dilanjutkan 1-2 kali dalam sebulan.

"Fokus perawatan dengan terapi ini tergantung kebutuhan. Terapi dilakukan dengan fokus pada area yang ingin dikoreksi atau dirawat," jelas Patricia menambahkan biaya perawatan kulit wajah ini Rp 2,2 juta untuk satu kali perawatan. "Ada diskon sekitar 25 persen jika memilih paket perawatan yang dihitung berdasarkan banyaknya frekuensi perawatan yang dipilih," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com