Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye Pelestarian Kehidupan Laut bersama HiLo

Kompas.com - 22/07/2011, 09:24 WIB

KOMPAS.com – Tanah yang subur adalah sumber mineral alami yang baik. Namun proses alam dalam bentuk hujan, erosi, dan lainnya, membawa mineral dari tanah turun ke dalam laut. Hal ini menjadikan laut kaya akan mineral. Mineral membantu pertumbuhan dan perkembangan flora dan fauna lautan, yang secara langsung berpengaruh terhadap ekosistem laut.

Namun, dewasa ini eksploitasi yang dilakukan terhadap kekayaan alam tersebut menjadi berlebihan. Hal ini berdampak terhadap rusaknya ekosistem laut, termasuk kekayaan mineral di dalamnya, demikian menurut Rahma Nurdina, Bussines Development Manager Leaf Plus, perusahaan konsultan lingkungan.

“Banyak aktivitas yang tidak kita sadari ternyata merusak kehidupan laut. Misalnya saat liburan kita main jetski, bensin yang tercecer itu akan mencemari air laut. Lalu saat kita membuang sampah ke sungai, itu juga akan berakhir di laut. Hal-hal seperti ini yang harus kita kampanyekan untuk dihindari,” ungkap Dina.

Ekosistem terumbu karang merupakan salah satu komponen penting dalam ekosistem laut karena salah satu fungsinya adalah sebagai tempat tinggal banyak jenis mahluk hidup di laut. Hingga saat ini diketahui bahwa 70 persen ekosistem terumbu karang telah mengalami kerusakan. Sementara hanya 25 persen yang tergolong baik, dan 5 persen tergolong sangat baik.

Contoh lain ekosistem yang mengalami eksploitasi berlebihan adalah mangrove, yang memiliki fungsi mencegah terjadinya abrasi. Sebagai negara kepulauan, terjadinya abrasi tentu akan mengakibatkan kerugian yang besar di segi ekonomi, maupun pariwisata. Fakta bahwa Indonesia memiliki lebih dari 18 persen terumbu karang dunia, lebih dari 2500 jenis ikan, 590 jenis karang batu, 2500 jenis moluska, dan 1500 jenis udang-udangan, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia.

Oleh karena itu, Leaf Plus mendukung program yang sedang digelar oleh HiLo, produk susu berbahan dasar mineral, yaitu memilih Green Ambassador yang mampu menyebarluaskan pesan-pesan pelestarian lingkungan. Hal ini sesuai dengan tag line yang diusung HiLo selama ini, yakni The Green Choice. Sebanyak 20 finalis telah terpilih untuk bersaing menjadi Brand Ambassador yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan, dan kemampuan menyebarluaskan pesan-pesan ini. 

“Alam telah memberikan sumber terbaiknya untuk kita melalui HiLo. Kini, HiLo ingin berkontribusi dalam pelestarian alam, supaya tetap bisa memberikan yang terbaik untuk kita semua. Sejalan dengan tagline kami The Green Choice, kami ingin mengajak konsumen kami untuk lebih peduli terhadap lingkungan,” ujar Susana, Head of Nutrifood Research Center for XT Life Division, di The 3 House Kuningan Village, Jakarta, Kamis (21/7/2011) lalu.

Sepasang Green Ambassador yang terpilih akan melakukan tugas kampanye bertema Preserve The Sea, yakni kegiatan untuk melestarikan kehidupan laut.

Kegiatan karantina untuk finalis pemilihan HiLo Green Ambassador ini sudah digelar sejak 15 Juli 2011, dan akan menghadapi Grand Final di XXI Ballroom Jakarta Theatre, Minggu (24/7/2011). Berbagai kegiatan mereka ikuti sebagai bekal untuk menjadi Duta Lingkungan, antara lain kelas-kelas pendukung (presenting, akting, jalan di catwalk, psikologi, social media dan lingkungan). Selain itu mereka juga mengikuti berbagai kegiatan untuk menunjukkan kepedulian pada lingkungan, seperti snorkeling dan seawage collecting, penanaman mangrove dan coral, hingga aktivitas berkebun dalam ajang Banten Berkebun (digelar di kawasan Bumi Serpong Damai, Rabu, 20 Juli lalu).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com