Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Dinamis Batik Nyonya Indo

Kompas.com - 22/07/2011, 10:12 WIB

KOMPAS.com - Kain batik tulis dari Yogyakarta, Batik Nyonya Indo, dikenal dengan keragaman motif kaya inovasi namun tak lari dari pakem. Lantaran berani eksplorasi motif batik, penggemar busana batik juga bisa lebih berani tampil gaya berbeda namun tetap sarat tradisi.

Batik Nyonya Indo berupaya memenuhi kebutuhan ini. Sebanyak 250 pembatik atau artisan di Yogyakarta terlibat dalam pembuatan kain batik tulis. Lantaran 90 persen pembatik adalah perempuan, produsen batik dari Yogyakarta ini pun kemudian tampil dengan mengangkat perempuan dalam labelnya, Nyonya Indo.

Meski namanya Batik Nyonya Indo, tak lantas batik ini hanya bisa dinikmati kaum hawa. Selain memproduksi kain batik tulis, Batik Nyonya Indo juga menghasilkan model busana perempuan dan laki-laki.

Batik tulis idealis dan komersial
Batik Nyonya Indo membagi dua kategori kain batik. Pertama, batik idealis yang diproduksi namun tidak untuk dijual. Batik ini khusus dibuat untuk dikoleksi dan dipamerkan, atau bahkan untuk keperluan workshop batik. Saat ini Batik Nyonya Indo berhasil mengoleksi lebih dari 500 helai kain batik idealis sejak 2000.

Sementara batik komersial, sesuai namanya, bisa diperdagangkan untuk memenuhi kebutuhan para penggemar batik di Indonesia. Khusus batik tipe ini, harganya bervariasi mulai belasan hingga puluhan juta rupiah. Sementara busana batik siap pakai rancangan Batik Nyonya Indo dibanderol dengan harga bervariasi mulai Rp 1,5 juta.

Eksplorasi motif batik

Anda akan menemukan ragam motif batik pada label Batik Nyonya Indo. Dinamis, eksploratif, bebas bereksperimen tanpa batas, namun tetap mempertahankan sisi tradisi dari batik menjadi karakter khas Batik Nyonya Indo.

Adalah Priscilla Saputro bersama suami, Moses, yang mengembangkan konsep Batik Nyonya Indo di Yogyakarta sejak 1998. Bagi Pris dan Moses, Batik Nyonya Indo perlu menghadirkan pilihan yang berbeda. Karenanya, pasangan pengusaha batik ini menantang diri mengembangkan batik di Indonesia lebih dinamis, kaya eksperimen, juga bekerjasama dengan artisan termasuk dari luar negeri untuk mengembangkan desain.

"Batik Nyonya Indo melihat pakem batik dengan cara berbeda. Pakem tak lantas menjadi batasan untuk bereksplorasi. Pemanfaatan teknologi juga dilibatkan dalam membuat batik. Namun pengerjaan tradisional, membuat batik tulis dengan malam (lilin) yang dibuat khusus dan lebih berkualitas tetap dijalankan. Di Batik Nyonya Indo akan ditemukan ragam motif batik, terinspirasi dari berbagai budaya bahkan negara. Seperti motif batik bunga sakura dari Jepang. Batik Nyonya Indo tertantang untuk mengembangkan batik di Indonesia bekerjasama dengan artisan termasuk dari luar negeri untuk mengembangkan desain," jelas Moses di sela pembukaan gerai Batik Nyonya Indo di Bellezza Shopping Arcade, Permata Hijau Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

"Estetika Tak Terbatas"
Dinamis, eksploratif, namun kental dengan nilai tradisi batik Jawa dihadirkan Batik Nyonya Indo dalam pagelaran busana bertajuk Estetika Tak Terbatas. Pagelaran busana di sela pembukaan gerai Batik Nyonya Indo di Jakarta ini menghadirkan ragam kain batik idealis, komersial maupun aplikasi batik pada busana siap pakai.

"Ciri khas utama dari Batik Nyonya Indo di antaranya memiliki motif yang kuat, replika dari batik kuno dengan tingkat kerumitan tinggi, dan eksploratif dengan menghadirkan ragam pilihan motif," kata Moses. 

Motif batik kuno dengan tingkat kerumitan tinggi justru menjadi tantangan, untuk kemudian diciptakan kembali menjadi bagian dari koleksi Batik Nyonya Indo. Karenanya, Anda akan menemukan kain batik yang tak biasa dan tanpa batas di gerai batik asal Yogyakarta ini. Selanjutnya, aplikasi kain batik mau pun busana siap pakai dari Batik Nyonya Indo bebas Anda eksplorasi dengan ragam gaya.


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com