Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajang Pamer Kosmetik dan Jamu Tradisional

Kompas.com - 11/10/2011, 18:07 WIB

KOMPAS.com - Dalam upaya untuk meningkatkan kecintaan pada produk kosmetik dan jamu dalam negeri, Kementrian Perindustrian bersama PERKOSMI (Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia), Asosiasi Kosmetika Indonesia (PPA KOSMETIKA), dan Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional (GP JAMU), mengadakan pameran kosmetika dan jamu. Acara yang berlangsung di gedung Kementrian Perindustrian ini diadakan mulai tanggal 11-14 Oktober 2011.

"Pameran ini berfungsi sebagai ajang promosi bagi produk kosmetika dan jamu nasional. Sehingga masyarakat lebih paham akan produk jamu dan kosmetika dalam negeri," ungkap Menteri Perindustrian Mohamad S. Hidayat, saat pembukaan pameran di Gedung Kementrian Perindustrian, Jakarta, Selasa (11/10/2011).

Mohamad Hidayat menyampaikan bahwa perkembangan kosmetika dan jamu dalam negeri sudah mulai meningkat. "Pemasaran kosmetik dan jamu tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan domestik, tapi juga ekspor ke Amerika, Arab, Jepang, Filipina, dan Inggris. Bahkan jamu kita paling disukai oleh Zimbabwe dan Nigeria," tambahnya.

Selain bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk kosmetik dan jamu, pameran ini juga bertujuan untuk menghilangkan ketakutan perusahaan kosmetik akan kosmetik-kosmetik palsu yang beredar di pasaran. Untuk menghindarinya maka perusahaan kosmetik dan jamu harus menetapkan standar SNI.

Pameran yang berlangsung selama empat hari ini diikuti oleh 21 perusahaan kosmetik dan 25 perusahaan jamu berskala nasional. Sebut saja Mustika Ratu, Sariayu, Ristra, Wardah, Viva, dan produk jamu seperti Nyonya Meneer. Tak hanya booth kosmetik dan jamu saja yang dihadirkan dalam pameran ini, tapi juga beberapa booth untuk perawatan relaksasi kaki sampai uji kolesterol. Anda juga dapat menikmati jamu gendong yang sudah langka ditemui di Jakarta, sembari diiringi dengan alunan tembang jawa yang merdu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com