Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peta Ukuran Si Dia

Kompas.com - 09/01/2012, 11:39 WIB

KOMPAS.com — Riset menunjukkan, ukuran penis tidak berpengaruh terhadap kepuasan seksual. Meski begitu, masih terdapat perbedaan persepsi mengenai panjang atau besarnya penis, baik di kalangan perempuan maupun laki-laki. Pria kerap kali merasa khawatir dengan ukuran, yang kerap dikaitkan dengan kemampuan memuaskan pasangan dalam hubungan seksual.

Situs targetmap.com menunjukkan hasil pemetaan ukuran penis di seluruh dunia, tahun lalu. Situs ini menunjukkan perbedaan ukuran (panjang) penis di sejumlah negara. Menurut targetmap.com, dari lima kategori ukuran penis dalam kondisi normal, negara Asia berada di urutan terendah. Korea Selatan berada di peringkat paling bawah, dengan rata-rata panjang penis 9,6 cm, sedangkan India, Thailand, dan Kamboja memiliki rata-rata 10 cm. Sementara Indonesia rata-rata 11,6 cm. China dan Jepang setingkat lebih tinggi, 10,9 cm. Sementara negara yang di atas rata-rata di antaranya Kongo 18 cm dan Ekuador 17,5 cm.

Survei ini juga mengaitkan ukuran penis dengan IQ. Beberapa negara di Asia yang memiliki ukuran penis rata-rata 9-10 cm memiliki IQ dengan tinggi 100-106. Seperti China dengan IQ 100, Korea Selatan dengan IQ lebih tinggi, 106, dan yang tertinggi adalah Singapura dengan IQ 108. Sebaliknya, di Afrika Selatan, pemilik ukuran penis rata-rata 15,2 cm ternyata hanya memiliki IQ 77.

Rata-rata ukuran penis
(kondisi normal bukan ereksi)
* 16,10-17,93 cm: Bolivia, Sudan, Kolombia, Venezuela
* 14,88-16,10 cm: Meksiko, Brasil, Mesir, Perancis, Nigeria, Angola, Afrika Selatan
* 13,48-14,88 cm: Kanada, Argentina, Algeria, Spanyol, Libya, Islandia, Norwegia, Swedia, Finlandia, Jerman, Ukraina, Turki, Irak, Iran, Afganistan
* 11,67-13,48 cm: Amerika, Rusia, Australia, Pakistan, Mongolia, Etiopia
* 9,66-11,67 cm: China, India, Indonesia, Thailand, Jepang, Korea Selatan

Skor IQ
* 97-108: Singapura, Australia, China, Mongolia, Selandia Baru, Finlandia, Swedia, Norwegia, Inggris, Kanada, Spanyol, Amerika, Jepang, Korea Selatan, Jepang
* 88-97: Rusia, Kazakhstan, Turki, Ukraina, Argentina, Cile
* 82-88: Indonesia, Brasil, Meksiko, Arab Saudi, Afganistan, Pakistan, Libya
* 69-82: India, Tanzania, Kenya, Sudan, Mauritania, Mali, Kongo, Afrika Selatan, Bostwana, Namibia, Mesir
* 59- 69: Nigeria, Etiopia, Somalia, Mozambik

Ukuran panjang tak penting?
Sementara itu, untuk mengukur seberapa penting ukuran penis, menurut persepsi perempuan, Russel Eisenman mengadakan survei. Hasilnya, kebanyakan perempuan (dari 50 responden berusia 18-25) mengungkapkan bahwa  ukuran yang besar lebih penting daripada panjang penis. Hanya lima perempuan yang mengatakan panjang lebih baik daripada besar, walaupun faktanya penis yang panjang menimbulkan ketidaknyamanan. Riset yang sama juga menunjukkan tak ada satu pun perempuan yang mengatakan baik panjang maupun besar penis sama pentingnya.  

MensHealth.com menuliskan, besar penis dianggap lebih penting daripada panjang karena dianggap lebih memuaskan perempuan baik secara fisik maupun psikis. Ukuran besar ini dianggap lebih menstimulasi klitoris dan memberikan rasa "penuh". Sementara dari sisi pria, banyak yang salah menerka ukuran mereka. Meski sebenarnya ukuran mereka normal, pria tetap merasa ukurannya lebih kecil dari normal karena mereka melihatnya dari atas.

Cara mengukurnya?

Sementara Latimes.com menuliskan, studi yang diadakan Dr Tae Beom Kim, ahli urologi dari Gachon University, Incheon, Korea, menunjukkan cara pengukuran penis. Studi ini melibatkan 144 pasien pria di atas usia 20 saat melakukan operasi urologi.

Salah satu tim peneliti mengukur panjang jari telunjuk dan jari manis tangan kanan sebelum pasien melakukan operasi. Jari kanan dipilih sebagai bahan pengukuran karena cenderung sama, sedangkan jari kiri setiap orang bisa berbeda satu dengan lainnya. Tim peneliti lainnya kemudian mengukur panjang penis dengan cara yang sama pascaoperasi, setelah pasien menjalani proses anestesi. Pengukuran ini dilakukan saat penis dalam kondisi normal juga saat membesar.

Tim peneliti ini menemukan, secara umum, semakin rendah rasio panjang dua jari (telunjuk dan jari manis), semakin panjang ukuran penis saat membesar atau ereksi. Meski begitu, sejumlah penelitian lain menunjukkan bahwa panjang jari telunjuk dan jari manis ditentukan oleh hormon testosteron dan estrogen seseorang. Jadi, menurut sejumlah penelitian lainnya, tak masuk akal jika ukuran penis didasarkan pada rasio ukuran panjang jari telunjuk dan jari manis tangan kanan.

Tak perlu merisaukan ukuran untuk mencapai kepuasan seksual pasangan menikah. Menurut Mayo Clinic, kebanyakan pria cenderung merasa ukurannya kecil atau merasa terlalu kecil untuk memuaskan pasangan, meski sebenarnya mereka memiliki ukuran normal. Mayo Clinic menyebutkan, ukuran normal penis berada dalam kisaran 8-13 cm dalam kondisi normal dan 13-18 cm saat ereksi. Ukuran penis dikatakan abnormal jika memiliki panjang 7 cm ketika ereksi, kondisi ini disebut mikropenis.

(Dari berbagai sumber)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com