Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngidam, Bentuk Tuntutan Perhatian pada Suami?

Kompas.com - 07/02/2012, 14:36 WIB

KOMPAS.com - Ngidam, atau menginginkan sesuatu, adalah hal yang wajar dialami ibu hamil. Namun, benarkah ngidam ini merupakan keinginan dari si janin dan merupakan sebuah gejala medis yang dialami ibu hamil? Ternyata tidak. "Dalam dunia kedokteran, tidak ada istilah ngidam. Rasa ingin makan ataupun melakukan sesuatu sebenarnya juga tidak hanya dialami oleh ibu hamil saja," tukas dr Tri Yuniarti, SpOG, dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dalam talkshow yang digelar oleh Tabloid Nakita di RS Yadika, Kebayoran Lama, Jakarta, Sabtu (4/2/2012) lalu.

Hamil bukan kondisi yang umumnya mudah dilalui oleh para perempuan. Dengan kondisi hamil, perempuan bisa saja mengalami berbagai penyakit seperti sesak nafas, sulit bergerak, mual dan muntah, anemia, malnutrisi, sampai kaki yang membengkak. Kondisi ini tentunya membuat perempuan yang sedang hamil muda akan merasa tidak nyaman. Karenanya, perempuan meminta perhatian yang lebih dari suami untuk membuatnya merasa nyaman. Dengan melibatkan suami, perempuan ingin kehamilan menjadi momen yang menyenangkan untuk berdua, dan bukan hanya bagi perempuan itu sendiri. Kalau ada bagian yang kurang menyenangkan dari kehamilan tersebut, perempuan inginnya suami juga turut merasakan.

"Keadaan ini membuat ibu hamil memiliki perasaan yang lebih sensitif, dan meminta perhatian lebih dari suami. Hal ini berpengaruh pada psikologis si ibu hamil, sehingga akhirnya mereka ngidam dan minta macam-macam," ujar Yuni, sambil menambahkan, tak jarang ngidam merupakan alasan semata para ibu hamil untuk sekadar menguji perhatian sang suami saja.

Untuk mengatasi keinginan ngidam yang terlalu berlebihan, cobalah untuk selalu berpikir positif dalam setiap kondisi, agar kehamilan menjadi lebih nyaman dan menyenangkan. "Selain itu, para suami sebaiknya juga membantu istrinya yang sedang hamil dengan sedikit dukungan dan perhatian, sehingga istri tidak stres atau kekurangan gizi," bebernya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com