Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Anak Aman bersama Binatang Peliharaan

Kompas.com - 08/03/2012, 19:43 WIB

KOMPAS.com - Sebagian anak sangat suka binatang, sementara binatang sendiri terkadang menganggap anak-anak sebagai suatu ancaman. Itu sebabnya, seringkali terjadi anak-anak tiba-tiba digigit binatang peliharaan yang selama ini tampaknya begitu jinak dan patuh.

Tidak seperti orang dewasa yang mengerti untuk tidak mengganggu "wilayah kekuasaan" anjing atau kucing (baik milik sendiri maupun orang lain), anak-anak tidak kenal takut untuk mengelus, menepuk, bahkan menarik telinga binatang-binatang ini.

Sebenarnya, reaksi menggigit atau mencakar yang dilakukan oleh anjing atau kucing itu bukan karena hewan ini tidak patuh dan galak. Menurut Rebecca Ledger, clinical ethologist dari Vancouver, Kanada, yang meneliti seputar perilaku binatang, reaksi itu dilakukan karena binatang merasa kesakitan atau ketakutan. Nah, agar anak-anak bisa bermain dan bergerak di lingkungan yang memelihara binatang, orangtua sebaiknya melakukan beberapa hal berikut:

1. Awasi anak Anda.
Anak-anak, terutama yang masih balita, maupun anjing dan kucing, sama-sama tidak terduga. Jadi, Anda tidak boleh melepaskan pandangan dari keduanya. Genevieve Reisinger, ahli seputar perilaku binatang dari Oakville & Milton Humane Society, Ontario, menganjurkan para orangtua untuk tidak pernah meninggalkan binatang peliharaan bersama anak balita, sejinak apa pun binatang itu. "Tak usah anjing atau kucing. Hamster pun bisa menggigit anak Anda bila tidak diawasi," kata Reisinger.

2. "Kenalkan" anak dengan anjing. Ketika Anda akan membawa anak ke sebuah rumah yang memelihara anjing, sebaiknya minta tuan rumah untuk memasang tali pada leher anjing dan memegangnya. "Dengan begitu, anjing dapat dikendalikan dan bisa dipindahkan ke tempat lain apabila kondisi tidak memungkinkan," kata Ledger.

Sementara untuk anak-anak, mintalah mereka duduk di atas kursi atau sofa saat pertama masuk ke dalam rumah. "Jangan biarkan anak langsung berlari-lari di dalam rumah, karena ini akan memancing insting anjing untuk mengejar anak tersebut. Ini bukanlah tindakan agresif, melainkan reaksi alami seekor anjing saat melihat mahluk kecil sedang berlari," kata Ledger lagi.

3. Cermati kapan binatang mulai stres. Ketika binatang mulai terlihat tidak nyaman, sebaiknya bawa dia ke ruangan aman, dan pisahkan dari anak-anak. "Anda perlu menciptakan ruangan pribadi bagi binatang peliharaan. Bisa berupa kamar tidur Anda, keranjang tidurnya, atau kandangnya. Ajarkan anjing untuk selalu pergi ke sana manakala merasa tidak nyaman. Sementara untuk kucing, biasanya mereka akan mencari area nyamannya sendiri. Bisa di bawah tempat tidur atau di dalam lemari," kata Riesinger. Yang juga penting, ajarkan pada anak-anak untuk tidak mengganggu binatang, atau bahkan menyentuhnya -jika sedang bertamu ke rumah orang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com