Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permainan Tradisional Harus Diselamatkan

Kompas.com - 08/05/2012, 01:14 WIB

 

JAKARTA, KOMPAS.com--Anak-anak Indonesia kini lebih mengenal permainan berbasis teknologi informasi seperti games dan sebagainya, padahal di setiap daerah memiliki kekayaan permainan tradisional luar biasa yang harus diselamatkan.

Kesadaran inilah yang membawa jajaran pengurus CISV Indonesia sebagai bagian dari organisasi yang berkiprah dalam pemahaman budaya antarbangsa menggelar acara tahunan dengan tema "Lets go Out and Play" di Jakarta, Minggu.

Selain menghibur, permainan tradisional juga mendidik dan mengajarkan kerja sama. Karena itu permainan tradisional Indonesia harus dikenalkan kembali dan tidak boleh dilupakan.

Intinya bagaimana permainan tradisional itu harus diselematkan di tengah derasnya arus permainan modern di gadget-gadget canggih.

Bertempat di Komplek Sekolah Kanisius di Jalan Menteng Raya Jakarta Pusat, khususnya di bagian belakang yakni SMP, suasana permainan tradisional amat terasa. Sebanyak 190 peserta anak-anak usia SD hingga SMA berdiskusi dan juga memainkan sejumlah permainan tradisional.

Para pelajar yang tengah mengikuti Program Mosaic ?salah satu program unggulan organisasi CISV (dulu Children International Summer Village) yang mengangkat isu aktual  yang dihadapi bangsa-semakin semangat karena ada Komunitas Hong dari Bandung pimpinan pakar permainan tradisional Zaini Alif.

National Presiden CISV Indonesia Dharmesti Shindunatha mengatakan, diangkatnya tema "Lets go Out and Play" mengenai permainan tradisional untuk mengingatkan lagi penting dan bermanfaatnya bermain aneka permainan tradisional, meski permainan modern di gadget-gadget canggih juga bermanfaat asal sesuai usia.

Sedangkan pakar permainan tradisional Zaini Alif mengatakan, banyak pesan dalam permainan tradisional yang bermanfaat bagi anak dan remaja. Permainan tradisional memberikan pembelajaran kepada anak mengenai pentingnya menjaga lingkungan, menghormati sesama, hingga cinta kepada Tuhan. Contohnya adalah permainan Sunda seperti jajangkungan, hatong, celempung dan kolecer.

Sebagai contoh permainan tradisional antara lain Gasing (keseimbangan  dan keterampilan), kelombatok (keseimbangan tubuh, Gatrik (konsentrasi), Papancakan (melatih fokus anak), Sorodot Gaplok (keseimbangan kaki dan ketepatan, Bedil jepret (bambu dan fokus), Rorodaan (keseimbangan dan bergerak), Babalonan sarung (mengenalkan batik dan udara) dan Momonyetan ( bibatang dan mengenal batik) serta Karet jepret.

Organisasi CISV didirikan oleh DR Doris Allen setelah Perang Dunia II tahun 1946. Saat ini CISV beroperasi di lebih dari 60 negara dan sejak tahun 1951 lebih dari 190 ribu orang telah berpartisipasi dalam lebih dari 5.000 kegiatan internasional. Di Indonesia sudah beroperasi selama 21 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com