Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Dongeng Lebih Memikat Si Kecil

Kompas.com - 15/05/2012, 14:55 WIB

KOMPAS.com - Mendongeng sebenarnya bukan sarana untuk menidurkan anak, melainkan untjuk meningkatkan kedekatan hubungan ibu dan anak. Selain itu, mendongeng juga bisa membantu mengembangkan imajinasi dan kemampuan otak anak.

Namun, dunia anak merupakan dunia yang aktif. Pasti tak akan mudah membuat anak duduk tenang dan berfokus pada cerita yang Anda sampaikan. Akan tetapi, jangan biarkan hal ini membuat Anda menyerah. Menurut pendongeng sekaligus pendiri Kampoeng Dongeng, Awam Prakoso, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar dongeng bisa jadi kegiatan yang menarik dan mengasyikkan bagi anak.

1. Cari perhatian anak
Ketika sebuah kegiatan yang Anda lakukan tidak menarik bagi anak, mereka akan cepat bosan dan enggan mendengarkan lagi. "Sulit rasanya membuat anak bisa diam dan tenang ketika dibacakan cerita, karena mereka ingin aktif bergerak kemana saja. Maka, usahakan mencari berbagai hal yang menarik perhatian mereka," tukas Awam, saat talkshow bersama Wall's Dreamy Creamy di Hongkong Cafe, Jakarta, Senin (14/5/2012) lalu.

Contohnya, pancing perhatiannya dengan memberi camilan saat mendongeng. Kudapan yang menarik perhatian anak dapat membuat suasana mendongeng menjadi lebih seru. Selain itu, Anda juga bisa menciptakan suasana menjadi lebih nyaman dan menarik untuk mendongeng. "Atau bisa juga mendongeng sambil memeluk atau memangku anak. Ini akan membuat perasaan anak semakin nyaman dan terlindungi," tukas psikolog anak Efnie Indrianie.

2. Kreasikan cerita dan alur
Kebanyakan orangtua hanya membacakan cerita dari buku saja saat mendongeng. "Ini akan membuat anak jadi mudah bosan atau malah tertidur, dan tujuan dari membacakan dongeng ini tidak bisa diserap anak dengan baik," tambah Efnie. Agar anak tetap menyimak sampai akhir berbagai pesan moral yang tersimpan dalam dongeng, sebaiknya orangtua lebih kreatif.

Meski hanya membacakan cerita dari buku, coba ubah sedikit alur ceritanya. Misalnya ketika bercerita tentang binatang, tambahkan sedikit suara binatang sebagai improvisasi. Berikan efek suara yang berbeda pada setiap tokohnya, agar alur cerita jadi lebih menarik bagi anak. Gunakan juga beberapa alat bantu seperti boneka tangan atau boneka lain, agar mereka bisa berimajinasi lebih dalam.

3. Libatkan anak dalam cerita
Saat mendongeng, jangan jadikan anak hanya sebagai pendengar. Cara ini akan membuat mereka lebih pasif dan sulit berimajinasi karena tak terlibat langsung di dalamnya. Di sinilah orangtua dituntut untuk berimprovisasi dan menciptakan suatu keadaan dimana anak bisa ikut terlibat dalam ceritanya.

Cara yang paling mudah untuk mengajak anak terlibat dalam cerita adalah dengan memberi beberapa pertanyaan sederhana tentang apa yang harus dilakukan si tokoh dalam cerita. Cara lainnya adalah dengan mengajak anak untuk mengikuti gerakan tokoh dalam cerita, atau bertepuk tangan saat si tokoh melakukannya. "Ada banyak celah yang bisa digunakan orangtua untuk melibatkan anak dalam cerita, hanya saja butuh kreativitas," ujar Awam.

4. Lakukan kontak mata
Satu hal yang sering dilupakan orangtua ketika mendongeng adalah melakukan kontak mata dengan anak. Kontak mata antara ibu dan anak sangat diperlukan untuk menggambarkan perubahan ekspresi dan raut wajah tokoh-tokohnya. Selain meningkatkan bonding ibu dan anak, kontak mata ini juga akan membuat anak menjadi lebih mengerti tentang ekspresi ketika si tokoh sedang marah, sedih, dan lainnya.

5. Menyesuaikan dongeng dengan minat anak
Ide cerita untuk mendongeng sebenarnya bisa diperoleh darimana saja, namun pastikan cerita dalam dongeng sesuai usia dan minat anak. Menurut Awam, usia anak juga akan memengaruhi tema cerita yang disukainya. "Anak usia empat tahun ke bawah lebih menyukai cerita yang bertema tentang materi-materi yang mereka tahu. Sedangkan anak usia lima tahun lebih menyukai cerita fabel (binatang) atau tentang superhero," tukas Awam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com