Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Menangis Tak Selalu karena Lapar dan Buang Air

Kompas.com - 26/06/2012, 10:18 WIB

KOMPAS.com - Ketika bayi menangis, orangtua biasanya mengira si bayi pasti lapar atau tak nyaman karena buang air kecil atau besar. "Padahal bayi menangis belum tentu karena kedua hal ini. Tapi ibu biasanya langsung menjejali bayi dengan ASI agar diam," ungkap Dr dr Rinawati Rohsiswatmo, SPA(K) dalam acara talkshow kehamilan di Brawijaya Women and Children Hospital, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Ia menyarankan, ketika bayi menangis jangan langsung disusui. Karena hal ini tidak akan meredam tangis bayi, dan justru akan membuat bayi gumoh dan tersedak. Tangisan bayi ini merupakan pertanda bahwa mereka membutuhkan sesuatu dari orangtuanya. Karena ada berbagai kebutuhan yang diinginkan bayi maka untuk mengetahui apa yang diinginkannya sebaiknya ajak bayi Anda "ngobrol".

"Tanyakan pada bayi apa yang diinginkannya, ajak mereka ngobrol sebentar. Proses ngobrol ini akan meningkatkan kualitas hubungan ibu dan anak," jelasnya.

Sekalipun si bayi tidak dapat memberikan jawaban secara langsung untuk Anda, dengan mengenali kebutuhan bayi dan mencoba berkomunikasi dengannya, bonding ibu dan bayi akan lebih kuat. Selain itu, anak juga merasa bahwa sang ibu sangat memperhatikan dan memberi atensi lebih tentang keinginannya.

Kemudian, langsung cek popoknya apakah ia buang air atau tidak. Jika tidak basah dan ia masih menangis maka cobalah untuk memangkunya. Selanjutnya, dr Rina mengatakan saat menangis, bayi terkadang hanya butuh perhatian dan kasih sayang dari orangtuanya. Maka ketika dipangku, seringkali bayi akan diam dan kemudian tertawa senang karena diajak bercanda oleh ibunya.

Jika ia masih tetap menangis maka kemungkinan besar ia lapar. Cobalah untuk mendekatkan bayi ke payudara. "Namun, jangan memaksanya untuk menyusu. Dekatkan saja bayi ke puting susu, jika dia mencari puting dan menghisap payudara maka dia emmang lapar," tutupnya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com