Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/07/2012, 09:29 WIB

KOMPAS.com - Tak perlu bingung dengan banyaknya pilihan bumbu atau seasoning seperti saos sambal, tomat, kecap, dan bumbu instan lainnya saat berbelanja ke supermarket. Kuncinya, pilih bumbu sesuai selera keluarga, dan membantu Anda mengkreasikan masakan dengan citarasa baru yang disukai seluruh anggota keluarga.

Meski rempah-rempah tetap menjadi bumbu dasar yang wajib ada di dapur keluarga Indonesia, bagaimana pun bumbu tambahan seperti saos sambal, saos tomat, kecap, dengan ragam pilihan rasa juga digemari. Pilihan bumbu setiap keluarga juga berbeda karena memang selera makan pun tak sama dan dipengaruhi daerah asalnya. Kalau saos sambal super pedas disukai di keluarga Anda, belum tentu bumbu yang sama juga digemari keluarga suami misalnya, karena berasal dari daerah berbeda, atau memiliki perbedaan selera.

Bagi Chef Riany Linardi, banyaknya pilihan bumbu justru memperkaya kuliner Indonesia. Karena bumbu-bumbu ini bisa diolah dalam masakan untuk menghasilkan kreasi hidangan yang baru.

"Banyaknya pilihan bumbu yang tersedia justru memancing kreativitas untuk menciptakan citarasa baru. Misalnya saus tomat atau sambal dicampur pada nasi goreng atau tumisan, untuk memberikan aroma juga citarasa berbeda. Aneka bumbu bisa dicampur ke masakan, namun semua kembali kepada selera," jelasnya kepada Kompas Female di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut Chef Riany, orang pilih bumbu karena selera. Selera tiap kota pun berbeda. Karenanya, banyaknya pilihan bumbu justru dapat memenuhi kebutuhan ini. "Makassar lebih senang citarasa asam pedas, beda lagi dengan berbagai kota lainnya," jelasnya.

Namun ada satu bumbu yang digemari hampir di seluruh daerah, yakni kecap, kata Chef Riany. Selain itu, banyak daerah yang juga menggemari bumbu terasi untuk sambal atau aneka masakan lainnya. Saos sambal dan tomat juga digemari, namun penggunaannya sangat bergantung selera.

"Saus sambal instan tetap digemari karena alasan kepraktisan. Meski bumbu natural tetap lebih baik, namun membuat sambal sendiri dianggap kurang praktis dengan pertimbangan waktu juga momen, dan lagi-lagi, selera," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com