Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/07/2012, 10:54 WIB

KOMPAS.com - Dulu uban identik dengan orangtua. Sekarang tidak lagi. Orang di usia akhir 20-an pun banyak yang sudah beruban. Penyebabnya bisa bermacam-macam. Proses terjadinya uban, yang terjadi karena folikel berhenti memproduksi melanin, ditentukan oleh DNA, bukan karena diet atau stres. Selain itu, uban yang muncul lebih cepat di beberapa tempat, seperti di mahkota kepala, juga ditentukan oleh faktor genetik.

Saat rambut mulai banyak beruban, pasti Anda berusaha mengatasinya dengan mencabut, menggunting, atau mengecat bagian yang beruban itu. Namun tidak setiap orang betah melakukannya. Biasanya, muncul keinginan untuk menghentikan pengecatan rambut dan membiarkan tiap helainya memutih secara alami. Walaupun, kita jadi takut akan terlihat tua dan tak menarik lagi. Ditambah lagi kekhawatiran akan rambut yang bisa jadi malah tampak kering dan kusam.

Maklum saja, rambut putih alias uban biasanya memiliki tekstur lebih kering ketimbang rambut yang masih berpigmen. Akibatnya, rambut cenderung lebih mudah kusut dan terlihat kusam jika kita tidak rajin melakukan perawatan. Nah, sebelum kita mencap rambut yang memutih alami itu membuat kita terlihat lebih tua dari usia sesungguhnya, terapkan trik-trik berikut untuk mendapatkan rambut yang halus, keren, dan senantiasa bersinar.

Pilih potongan rambut modern. Meskipun uban tampak sudah tumbuh dengan rimbun di antara rambut hitam kita, tidak berarti Anda tak bisa tampil gaya. Pilih potongan rambut yang modern dan sesuai wajah, saran Yvette Gonzales, penata rambut senior dan ahli tata rias di Sahag Workshop, New York City. "Minta stylist Anda untuk tidak menggunakan alat cukur karena dapat menyebabkan ujung-ujung rambut jadi berantakan," paparnya. Apapun potongan rambutnya, pastikan kita memangkasnya tiap enam sampai delapan minggu sekali. Mengapa? Rambut beruban lama-kelamaan semakin sulit diatasi jika tak dipangkas secara berkala, kata Gonzales.

Pilih warna busana yang tepat. Coba amati beberapa perempuan dengan rambut beruban yang sangat menarik perhatian kita. Kira-kira apa yang membuat mereka tampak begitu berbeda dari perempuan beruban pada umumnya? Jawabannya adalah pemilihan warna busana yang tepat. "MIsalnya, pakaian warna abu-abu tua dan perak, yang membuat rambut putih tampak lebih 'bersinar'," kata Kathy Galotti, pakar pewarna rambut di Rossano Ferretti Hairspa, New York City. Pilihan warna lain yang dianjurkan adalah hitam, putih, turunan abu-abu, dan warna-warna permata (rubi merah, safir biru, dan ungu). Hindari warna-warna tanah seperti beige dan zaitun, yang seketika membuat kita tampak sangat biasa.

Perhatikan riasan wajah. Jika sudah memutuskan untuk membiarkan uban tumbuh apa adanya, yang juga perlu diperhatikan adalah cara merias wajah. Rambut putih cenderung membuat kulit sawo matang terlihat kusam, sehingga pemilihan warna make-up harus mampu memberikan kesan segar pada wajah. Pilih blush on dengan warna-warna bernuansa aprikot, peach, dan mawar. Jangan pilih warna-warna beige atau kuning kecoklatan karena akan menciptakan blok antara warna kulit dan warna rambut.

Lindungi kesehatan rambut. Polusi lingkungan dan paparan sinar UV secara terus-menerus dapat membuat rambut terlihat kusam. Untuk mencegahnya, cuci rambut sedikitnya dua hari sekali (untuk mencegah penumpukan) dengan sampo dan kondisioner yang mengandung antioksidan. Rambut akan terlindung dari bahaya sinar UV dan polusi lingkungan serta terjaga kesehatannya.

Gunakan produk yang ringan. Jangan menggunakan minyak rambut, wax rambut, serta serum rambut yang terlalu "berat". "Bahan-bahan yang terkandung dalam produk-produk tersebut dapat menutupi kemilau rambut abu-abu kita, dan malah membuatnya tampak seperti berdebu," ujar Galotti.

(Prevention Indonesia/Deasy Siallagan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com