Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/10/2012, 12:28 WIB

KOMPAS.com - Untuk kali kedua, Lee Cooper menggelar tantangan dry denim. Untuk meraih gelar The Denimhead, 20 finalis yang semuanya adalah kaum pria, berkompetisi menampilkan celana dry denim yang mewakili kepribadian penggunanya, juga efek unik yang dihasilkan dari aktivitas pemakainya selama penggunaan 6-10 bulan sejak pertama kali dibeli dalam kondisi baru.

Celana jeans merupakan second skin bagi kebanyakan pria. Pria dan jeans tak terpisahkan. Terutama mereka yang sehari-harinya beraktivitas di luar ruang, yang memungkinkan untuk terus menerus memakai celana denim.

Kalaupun pria harus memakai celana bahan saat bekerja misalnya, celana jeans kembali jadi pilihan gaya pria berbusana saat terbebas dari keharusan memakai celana bahan.

Kompetisi Lee Cooper Dry Denim Challenge 2011/2012 menunjukkan bagaimana kebiasaan pria memakai celana denimnya menghasilkan penampilan yang unik. Untuk meraih gelar The Denimhead, juga mendapatkan pengakuan sebagai The Most Favourite Chalengger dan Judges' Favourites,  para finalis terus menerus memakai dry denim Lee Cooper, sejak pertama kali dibeli.

Aturan mainnya, dry denim harus dipakai enam bulan atau lebih dan disarankan tanpa cuci atau rendam. Kenyataannya, banyak pria memakai dry denim lebih dari enam bulan. Juga tak banyak pria mencuci atau merendam celana jeans-nya. Paling sering pria hanya mencuci atau merendam celana dry denim 4-5 kali dalam waktu lebih dari enam bulan.

Pada umumnya, celana jeans memang tak perlu terlalu sering dicuci. Terutama untuk jenis berbahan denim klasik yang lebih tebal dan kaku. Jeans seperti ini, yang disebut dry denim atau raw denim, dibuat dari bahan yang tidak dicuci selama proses pembuatannya. Beda dengan jeans model sekarang yang mengalami proses "penuaan", pencucian, dan perobekan secara artifisial, untuk mendapatkan tampilan yang lama.

Di tantangan ala Lee Cooper ini, pengalaman para pria saat memakai dry denim menghasilkan kisah unik. Untuk mendapatkan efek lipatan, robekan, juga perubahan warna secara alami, banyak cara dilakukan agar celana atau jaket jeans tetap kering. Rupanya aktivitas pria yang aktif juga turut memengaruhi perubahan pada dry denim, terutama efek yang dihasilkannya.

Andri Yudhistira, Direktur Indigo Soul, Art Denim Laundry, yang kembali menjadi salah satu juri pada tantangan dry denim Lee Cooper mengatakan semakin aktif pria, semakin besar pengaruhnya terhadap perubahan efek dan warna pada dry denim.Dengan kata lain, kepribadian pria dan gaya signature-nya bisa terwakili dari perubahan pada dry denim yang dipakai lebih dari enam bulan, tanpa cuci dan rendam.

Proses penjurian yang berlangsung di dua negara, Indonesia dan Inggris, pada akhirnya memilih Nanang Yusnanto sebagai The Denimhead, dengan celana dry denim yang mengalami perubahan terutama efek natural dari penggunaan selama 10 bulan. Musisi yang akrab disapa Anang ini mendapatkan hadiah 1000 Euro dengan memenangkan kompetisi dry denim ala Lee Cooper. Sementara untuk The Most Favorite Challenger, terpilih Asad Chalik yang mendapatkan hadiah 100 Euro.

Anang tidak secara sengaja melakukan aktivitas tertentu untuk menghasilkan efek unik pada celana dry denim miliknya. Ia hanya menjalankan kebiasaannya dalam mengenakan celana jeans.

"Saya beraktivitas normal dan selama mungkin. Sebenernya saya ingin sedapat mungkin menghindari pencucian pada awal enam bulan pertama. Tapi karena terkena air hujan, lumpur dan terkena ompol anak tercinta saya, tidak ada alasan untuk menunda pencucian. Saya cuci dua kali," jelasnya kepada Kompas Female melalui surat elektronik.

Selain memilih The Denimhead, tim juri yang terdiri dari: Tim Cooper yang merupakan generasi keempat dalam keluarga Coopers yang melanjutkan pendiri Lee Cooper, Morris Cooper; Tilmann Wrobel selaku desainer Lee Cooper; Jody Dharmawan, President Director Lee Cooper Indonesia; dan Andri Yudhistira, juga memilih lima pemenang Favorites' Judges. Lima pemenang favorit ini mendapatkan koleksi Union Selvge Denim Lee Cooper, salah satunya Pandu Kharisma yang berprofesi sebagai visual artist di sebuah rumah produksi.

Pandu memakai dry denim selama sembilan bulan sejak pertama kali dibelinya untuk mengikuti kompetisi ini. Seperti kebanyakan pria lainnya, Pandu terbiasa memakai celana jeans berhari-hari, lantaran merasa nyaman beraktivitas menggunakan denim.

Koleksi celana jeans Pandu juga tak banyak, hanya empat. Celana jeans ini pun dipakai bergantian, dan jarang melewati proses pencucian. Perawatan yang paling sering dilakukannya adalah dijemur dengan diangin-anginkan. Atau dijemur di bawah sinar matahari selama 1-2 jam, setelah direndam dengan air hangat selama setengah jam.

Penggunaan sabun atau deterjen diminimalisasi. Alhasil, salah satu celana jeans-nya pun diakui memiliki efek unik, dan berhasil terpilih sebagai celana dry denim favorit pilihan juri dalam Lee Cooper Dry Denim Challenge 2011/2012 .

Menurut Andri, cara pria memakai dry denim dan merawatnya, yang ternyata sesuai aturan penggunaan, menimbulkan efek natural yang unik. Tak hanya itu, setiap individu pun memberikan inspirasi untuk tampil beda dengan dry denim yang boleh jadi sama tipenya.

"Memakai jeans dengan efek natural yang berbeda-beda pada setiap celana, menjadi salah satu cara tampil beda dengan jeans. Selain untuk mengatasi rasa jenuh memakai celana jeans," tuturnya kepada Kompas Female di sela pengumuman pemenang tantangan dry denim Lee Cooper di Dialogue Artspace Kemang, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Tampil beda dengan menunjukkan gaya personal menggunakan dry denim menjadi karakter khas kompetisi ini. Anang sebagai pemenang berhasil menunjukkannya. "Saya hanya menjadi diri sendiri, dan tidak pernah memaksa celana ini akan menjadi seperti apa dengan efek tertentu yang timbul nantinya. Saya pakai setiap hari ke kantor, ke studio, dan manggung dengan dry denim ini. Jadi efek detil yang muncul adalah gambaran aktivitas saya selama 10 bulan terakhir," jelasnya.

Celana dry denim milik Anang menunjukkan perubahan, terutama di bagian paha kanan depan. Fading terlihat lebih cerah daripada paha kiri depan. Hal tersebut karena celana sering mendapatkan gesekan body gitar ia berlatih di studio maupun tampil di panggung. Pada celananya juga ada bulatan kecil se-ukuran uang Rp 500. "Koin adalah memang uang yang selalu saya siapkan buat parkir liar," ungkap Anang yang menganggap celana denim sebagai kulit terluar dan mewakili jiwa muda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com