Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/10/2012, 16:20 WIB

KOMPAS.com - Makan seharusnya menjadi kegiatan yang menyenangkan karena bisa mencicipi aneka makanan yang lezat. Namun, kadang-kadang hal ini tak berlaku pada anak. Pada usia tertentu anak sering mengalami masalah sulit makan, yang bisa saja disebabkan karena lebih tertarik pada mainan, bosan pada makanan tertentu, dan lain-lain.

"Anak yang paling sering mengalami masalah sulit makan biasanya berada pada usia prasekolah (4-6 tahun), dan angkanya mencapai 33,6 persen," ungkap dr Tatang Pusponjono, SpA, dalam seminar "Tantangan dan Solusi Anak Sulit Makan" di Jakarta, beberapa waktu lalu.  Tatang mengungkapkan, ada tiga masalah anak sulit makan yang paling sering dialami.

1. Pilih-pilih makan
Anak yang suka pilih-pilih makanan atau picky eater menjadi masalah besar bagi orang tua. Biasanya, anak akan menolak mengonsumsi makanan dengan aroma, tekstur, rasa, dan bentuk tertentu. "Namun, dengan berbagai alasan manfaat makanan, orang tua sering memaksa anak untuk menyantapnya," tambahnya.

Ketika memaksa anak untuk makan makanan yang tak disukainya, biasanya anak akan mengeluarkan reaksi tertentu yang berlebihan, misalnya muntah-muntah. Trik yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan mencampur makanan yang tak disukai anak dengan bahan lainnya. Misalnya, ketika anak tak suka brokoli, Anda bisa memotong brokoli dalam ukuran sangat kecil dan mencampurnya dengan makanan yang lain.

Baca juga: Ulah Orangtua yang Bikin Anak Jadi "Picky Eater"

2. Anak tak mau makan

Idealnya anak-anak dibiasakan untuk makan tiga kali sehari. Namun, hal ini ternyata tak mudah dilakukan karena mereka seringkali menunjukkan ketakutan terhadap makanan dan menolak untuk makan.

Butuh trik khusus untuk membujuk anak yang sulit makan, karena mereka akan menangis dan menolak membuka mulut saat harus makan. Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan menyajikan makanan dalam bentuk-bentuk yang disukai anak. Selain itu, Anda juga bisa menghadirkan variasi makanan yang beragam dan berwarna-warni untuk menarik perhatiannya.

3. Makan dalam jumlah sedikit
Punya anak yang aktif memang tak selamanya menyenangkan. Karena biasanya anak yang aktif cenderung tidak peduli dengan porsi makannya. "Anak aktif cenderung terlihat seperti tidak pernah lapar, tidak berselera makan, dan tidak bisa diam saat harus makan," jelas Tatang.

Tak jarang Anda harus mengejar anak untuk memberinya makan. Hal ini disebabkan karena ia lebih tertarik dengan dunia bermainnya daripada makanan. Tatang menambahkan, biasanya tipikal anak aktif ini memiliki selera makan yang rendah, dan perhatiannya sangat mudah teralihkan dari makanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com