Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/11/2012, 09:45 WIB

KOMPAS.com - Dalam kondisi tertentu, ibu harus merelakan janin yang dikandungnya lahir sebelum waktunya. Entah karena ibu menderita preeklamsia, infeksi, ketuban pecah sebelum waktunya, dan lainnya. Inilah yang dinamakan bayi prematur, alias janin yang terpaksa dilahirkan kurang dari 36 minggu.

Dokter spesialis anak, dr Satyawati, SpA dari RS Azra Bogor menjelaskan sesaat setelah dilahirkan, bayi prematur wajib mendapat perawatan khusus di NICU (Neonatal Intensive Care Unit), sebuah ruang perawatan khusus guna mengobati dan mencegah terjadinya kegagalan organ. Di ruangan khusus ini, bayi mendapat perhatian dari tim dokter agar dapat memacu tumbuh kembangnya.

Nah, ketika bayi sudah mampu mengejar keterlambatan perkembangannya, umumnya ia akan diizinkan dokter pulang ke rumah. Tentu dokter menerapkan kriteria khusus sebagai panduan sehingga bayi prematur di rumah. Untuk merawat bayi prematur di rumah, berikut panduannya:

1. Perhatikan suhu ruangan kamar bayi, tidak terlalu dingin atau panas, sehingga suhu tubuh bayi dapat stabil. Bila menggunakan AC, suhunya berkisar antara 26-27 derajat Celcius.

2. Persiapkan alat bantu untuk mengecek kondisi kesehatan bayi. Misal, termometer. Letakkan peralatan tersebut pada tempat yang terjangkau, sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan dapat segera terpegang.

3. Siapkan pakaian bayi dengan baik. Saat bepergian, pastikan si kecil mengenakan kaus kaki dan topi agar bayi tetap hangat.

4. Ibu hendaknya siap melakukan Kangaroo Mothercare (KMC). KMC bermanfaat untuk melekatkan emosional ibu dan bayi. Selain juga menjaga suhu tubuh bayi agar normal (sama dengan suhu tubuh ibu) karena ibu dapat mentransfer suhunya ke bayi. Menggendong dengan metode kanguru ini dapat dilakukan sambil melakukan aktivitas sehari-hari. Ketika bayi tertidur pun sebaiknya dalam gendongan. Caranya, bayi diletakkan di dada ibunya. Sebaiknya ibu menggunakan kaus longgar, sehingga memungkinkan bayi dapat tiduran di dada ibu dengan nyaman dan ditutupi dengan baju si ibu.

5. Berikan ASI sedikit demi sedikit tapi sering. Semakin sering semakin baik. Pastikan, ASI ibu mencukupi. Minumlah yang cukup, makan makanan dengan menu gizi seimbang, dan beristirahatlah yang cukup. Tercukupinya kebutuhan ASI akan memaksumalkan tumbuh kembang bayi. Untuk mengetahui apakah ASI mencukupi atau tidak, bisa dengan memerah ASI lantas diukur. Kebutuhan sehari minum bayi antara 100-120 cc per kg berat badan. Kecukupan ASI dapat membantu peningkatan berat badan bayi prematur. Selain juga memperkuat kekebalan tubuhnya. Kebutuhan cairan cukup penting. Sebab, bila kekurangan cairan, anak berisiko mengalami dehidrasi yang akan berdampak pada berkurangnya elektrolit tubuh. Dikhawatirkan kondisi itu dapat memengaruhi kesehatan bayi secara umum.

6. Pemberian obat-obatan dari rumah sakit seperti asam folat dan zat besi, hendaknya dilanjutkan di rumah. Ibu harus telaten saat memberikannya. Bila sulit, manfaatkan pipet.

7. Mandikan bayi dua kali sehari. Mandi mampu mengangkat kotoran di kulit serta menjadikan tubuh lebih segar. Kemudian jemurlah di pagi hari selama kurang lebih 10-15 menit.

8. Lakukan kontrol atau konsultasi sedikitnya satu minggu sekali atau bia terjadi sesuatu seperti muntah, demam, dan lainnya. Ketika konsultasi, umumnya dokter akan mengontrol apakah ada peningkatan berat badan, apakah bayi bisa minum atau tidak? Peningkatan berat badan menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan perawatan bayi prematur di rumah.

9. Jangan khawatir bila bayi prematur lebih banyak tidur dibandingkan bayi normal. Sebab, bayi prematur membutuhkan waktu lebih lama untuk metabolisme tubuhnya, sehingga ia pun membutuhkan tidur yang lebih banyak. Kendati demikian, bayi prematur juga bangun lebih sering dibandingkan bayi lahir cukup bulan. Periode tidur rata-rata bayi prematur lebih singkat daripada bayi cukup bulan. Melembutkan musik dan mengurangi terangnya lampu secara bertahap dapat membantu bayi tidur lebih nyenyak.

10. Catat nomor telepon rumah sakit, klinik, dokter dan lainnya. Dengan begitu, ibu dapat menghubunginya bila suatu saat butuh pertolongan.

(Tabloid Nakita/Utami Sri Rahayu)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com