Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Facebook, Kini "Hashtag" Jadi Nama Bayi

Kompas.com - 30/11/2012, 11:03 WIB

KOMPAS.com Situs web jejaring sosial

KOMPAS.com - Tanda pagar (tagar/#) atau hashtag kerap digunakan untuk penekanan topik di media sosial, terutama di Twitter. Terinspirasi dari fenomena tersebut, seorang bayi perempuan dikabarkan telah diberi nama "Hashtag" oleh ibunya.

Dalam sebuah foto yang dipublikasi di Facebook, sang ibu menuliskan nama Hashtag Jameson untuk anaknya yang baru lahir pada Sabtu, (24/11/2012), pukul 10 malam..

"Hashtag Jameson lahir jam 10 kemarin malam. Beratnya 8 pounds dan saya sangat mencintainya!" demikian bunyi status sang ibu, yang juga mempublikasi foto bayi sedang tertidur. Namun, belum dapat dikonfirmasi apakah pemberian nama itu benar adanya, atau hanya lelucon belaka.

Kelahiran Hashtag Jameson diumumkan sang ibu lewat Facebook


Di situs web mikroblog Twitter, sejatinya hashtag digunakan untuk membahas suatu topik, dan untuk memudahkan pencarian topik dari mesin pencari. Seiring berjalan waktu, hashtag juga digunakan untuk promosi. Hashtag bisa terdiri dari satu kata atau lebih, yang ditulis tanpa spasi.

Facebook

Sebelumnya, nama Facebook resmi digunakan untuk seorang bayi perempuan yang lahir di Mesir pada Februari 2011. Nama lengkapnya adalah Facebook Jamal Ibrahim.

Sang ayah, Jamal Ibrahim, ingin mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada situs web jejaring sosial Facebook yang dianggap membantu dalam gerakan revolusi Mesir, 25 Januari 2011, meruntuhkan rezim Husni Mubarak yang berkuasa selama kurang lebih 30 tahun.

Kelahiran bayi bernama Facebook ini dirayakan oleh teman, tetangga, dan keluarga Jamal Ibrahim. Mereka berkumpul di sekitar kediaman Jamal dan melanjutkan euforia atas revolusi Mesir yang dimulai dari Facebook.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com