Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/01/2013, 22:05 WIB

KOMPAS.com - Leadership Coach dan Motivator Ainy Fauziyah, yang juga pengasuh rubrik konsultasi pengembangan diri Kompas Female, meraih penghargaan "Anugerah Sekar Bangsa 2013" dari PT Mustika Ratu Tbk dan Yayasan Puteri Indonesia (YPI). Ainy memenangkan kategori pendidikan dan pemberdayaan perempuan.

Kandidat terpilih adalah perempuan yang memiliki rekam jejak di bidangnya masing-masing minimal tiga tahun, dan mendapatkan rekomendasi dari lembaga atau pendukungnya. Ainy mengaku, beberapa orang yang dikenalnya merekomendasikan dirinya untuk mendapatkan Anugerah Sekar Bangsa ini.

“Awalnya ada yang memilih saya, dari situ saya mulai mencari dukungan kepada orang yang saya kenal dan di luar dugaan banyak yang mendukung, khususnya perempuan,” ungkapnya kepada Kompas Female.

Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi kepada perempuan Indonesia yang berjasa dan berkontribusi kepada bangsa tanpa pamrih, memiliki integritas, serta berperan penting dalam bidangnya.  Penghargaan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya perempuan dalam menghadapi tantangan di masa depan yang semakin tinggi.

Pengumuman Anugerah Sekar Bangsa 2013 yang mengambil tema "Membangun Karakter Bangsa Melalui Integritas dan Karya" ini berlangsung di Hotel Sahid, Jakarta, Senin, 28 Januari 2013. Tema ini dianggap sesuai dengan nilai-nilai yang diusung Mustika Ratu dan YPI untuk mewujudkan nilai luhur perempuan sebagai sumber panutan bagi masyarakat.

Keberhasilan Ainy meraih penghargaan ini tak lepas dari kepedulian dan aktivitas sosialnya, terutama dalam memberdayakan perempuan. Ainy melalui Ainy Coaching memiliki motivasi utama menyasar kaum hawa untuk hidup mandiri, dan berkarya yang bermanfaat untuk diri dan lingkungannya. Selain menulis buku yang mengajak sebanyak mungkin orang untuk memaksimalkan diri dalam meraih keberhasilan, Ainy juga berbagi karena royalti atas buku yang ditulisnya disumbangkan kepada kaum dhuafa.

Motivator menjadi profesi yang dipilihnya setelah memutuskan keluar dari zona nyaman, meninggalkan karier di sebuah LSM asing dan melepas kesempatan bekerja di luar negeri. Keputusan Ainy menekuni dunia motivasi rupanya menginspirasi orang lain. Bagi sebagian orang, menjadi motivator dan coach di Indonesia bukanlah hal mudah.

“Saya ingat pendapat teman saya, orang Thailand yang menjabat sebagai seorang direktur yang sedang bertugas di Indonesia. Dia mengatakan, ‘Ainy menjadi seorang motivator dan coach di Indonesia adalah sesuatu yang tidak mudah. All I can say is keep hammering the wall’. Saya mengerti sekali dengan apa yang ia maksud. Bahwa ini pasti sulit tapi palu terus dinding itu untuk (mencapai) sebuah impian mulia,” ungkap penerima SheCAN!Awards 2011 oleh Tupperware Indonesia ini.

Ainy menyimpan banyak impian, di luar berbagai pencapaian dan penghargaan yang hingga kini diraihnya. Keliling Indonesia bertemu dengan para perempuan, mendorong mereka untuk hidup berkarya, mandiri tanpa melupakan kodratnya, merupakan salah satu impiannya. Baginya, perempuan berkarya dan mandiri di sini bukan berarti harus bekerja atau berkarier dan menduduki posisi yang tinggi, atau merebut berbagai penghargaan atau segala sesuatu yang berbentuk materi.

“Berkarya maksudnya memastikan bahwa 'setiap apa yang kita lakukan bermanfaat untuk banyak orang dan bukan malah mengambil manfaat dari orang lain.' Bahwa hakekat kita hidup adalah untuk menjadi pribadi yang bermanfaat untuk orang lain. Sehingga, apapun posisi kita, siapa pun diri kita baik ibu rumah tangga maupun wanita karier, sudah sepatutnyalah kita menjadikan diri kita bermanfaat untuk keluarga tercinta dan lingkungan,” ungkapnya.

Ainy meyakini, dan selalu disampaikannya dalam kelas motivasi maupun tersirat dalam bukunya, Dahsyatnya Kemauan, bahwa perempuan punya kekuatan untuk melakukan perubahan menuju hal yang lebih baik.

Mimpinya yang lain, naik kelas ke level internasional, termasuk menulis buku yang bisa terkenal di mancanegara dengan royalti yang akan didedikasikannya untuk anak-anak yatim dhuafa.

“Saya memutuskan untuk menjadi motivator, itu karena saya memang suka sekali memotivasi banyak orang. Memotivasi orang lain adalah hidup saya. Dan ternyata, hal yang tidak umum dan awalnya bisa jadi dianggap tidak waras ini ternyata adalah peluang saya untuk terus berani berkarya dan peduli,” tandasnya.

Memupuk rasa peduli dalam diri bukan hal baru bagi Ainy. Sejak berkarier di sebuah LSM asing di Aceh, ibu dua anak ini mengembangkan program memberdayakan 500 tukang cat wanita bersertifikat di Aceh dalam rangka proses rekonstruksi dan rehabilitasi akibat bencana tsunami Aceh.

Kepedulian terus terpupuk, selagi ia menjalani profesinya sebagai motivator. Ainy menjangkau seluas mungkin kalangan untuk menunjukkan bahwa setiap pribadi punya kekuatan besar untuk terus maju. Motivasi yang diberikannya telah menyentuh berbagai kalangan, di antaranya komunitas penderita HIV di Jabodetabek, tunanetra di Yayasan Mitra Netra Jakarta, anak-anak yatim dhuafa termasuk di Rumah Dhuafa Indonesia, 120 korban bom Indonesia ASKOBI (Asosiasi Korban Bom Indonesia) Jakarta, narapidana di Lapas Cipinang Jakarta, guru TK hingga SMA.

Menjadi pembicara level internasional dan narasumber di berbagai media elektronik juga menjadi pencapaian Ainy, selain meraih sejumlah penghargaan dan apresiasi atas kontribusinya, terutama untuk perempuan Indonesia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com