Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/02/2013, 13:38 WIB

KOMPAS.com - Ketika bayi mulai sering memainkan benda-benda atau mainannya, orangtua harus lebih peduli pada kebersihan mainan. Tanpa disadari mainan bisa menjadi salah satu jalan penyakit. Mengapa begitu?

Dokter spesialis anak, Dr Martinus M Leman DTMH (Diploma of Tropical Medicine and Hygiene), SpA, menjelaskan benda yang sering dimainkan tak lepas dari kotoran. Bisa dari debu yang melekat, terkena tanah, atau akibat terkena air liur dan ompol. Semua ini dapat menempel pada mainan, ada yang terlihat, ada juga yang tak terlihat dengan mata telanjang. Namun intinya, mainan itu harus dibersihkan secara berkala. Tak perlu menunggu tampak kotor atau lusuh dulu, apalagi kalau mainan itu sering dimainkan bayi.

Mainan kotor menyimpan kuman yang dapat menimbulkan berbagai penyakit yang tak diinginkan. Contoh, bayi memainkan boneka berbulu yang bulunya telah dipenuhi debu. Ketika boneka dimainkan, debu yang menempel akan beterbangan dan terhirup masuk kedalam saluran nafas.

Jika si bayi memiliki alergi, hal ini akan menyebabkan terjadinya gangguan nafas, seperti batuk atau bersin yang tak henti-henti. Penyakit lain yang bisa dialami karena mainan kotor adalah diare. Ketika kuman masuk lewat mulut lalu meluncur ke pencernaan, tak pelak lagi, akan terjadi infeksi di saluran pencernaan. Gangguan kesehatan yang muncul akibat infeksi di pencernaan, salah satunya adalah diare.

Sebaliknya, kalau mainan rajin dibersihkan, selain bayi terhindar dari penyakit, mainan akan selalu terawat baik.

Cara Penyimpanan

Bila mainan sudah dibersihkan, orangtua perlu memikirkan cara menyimpannya. Jangan taruh mainan yang sudah bersih di sembarang tempat di mana debu mudah menempel, tetapi simpanlah mainan pada container/kotak plastik yang bersih dan tertutup rapat.

Untuk mainan jenis boneka bisa dimasukkan ke dalam plastik sehingga mainan dalam kondisi tertutup. Jangan sampai mainan berantakan di sembarang tempat atau bertumpuk-tumpk tanpa disimpan dalam wadah.

Penyimpanan mainan yang rapi sebetulnya memudahkan ketika akan dibersihkan lagi. Jadi sebaiknya dikalsifikasikan sesuai material, mana yang terbuat dari plastik atau kain. Bisa juga diklasifikasikan mana yang sering dimainkan dan yang tidak.

Orangtua juga sebaiknya memisahkan mainan yang tidak terpakai lagi, kemudian disumbangkan atau mainan yang rusak bisa dibuang, sehingga mainan tidak banyak menumpuk di rumah.

Selamat membersihkan mainan bayi. Percayalah, “kerepotan” orangtua tak akan sebanding dengan manfaat yang didapat bila si kecil punya kesempatan seluas-luasnya untuk bermain dengan mainannya.

(Tabloid Nakita/Dedeh Kurniasih)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com