Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/04/2013, 08:52 WIB

KOMPAS.com - Berbagai pertanyaan dan rasa terkejut sering kali muncul begitu mendengar kabar ada pasangan yang akhirnya berpisah setelah lebih dari 10 atau 15 tahun bersama. Padahal dari luar tidak tampak ada masalah apa-apa dalam rumah tangga mereka, dan rasanya tidak mungkin terjadi karena mereka sudah bersama selama bertahun-tahun.

Deborah Moggach, penulis buku Tulip Fever, lalu menuliskan pengalamannya tentang hal ini. Menurutnya hal ini menarik karena dia melihat bahwa solusi terbaik agar langgeng ternyata dengan tinggal di tempat yang berbeda, atau pisah rumah.

Alasan kuat mengapa pasangan suami-istri sebaiknya tidak tinggal serumah adalah, agar rasa cinta tetap ada seperti saat pertama kali dirasakan. Dengan tidak tinggal bersama, masih ada rasa bebas pada masing-masing, tapi tidak menutup kemungkinan untuk saling membutuhkan. Saling berkunjung dan menghabiskan waktu bersama, lalu kembali lagi ke rumah masing-masing.

Kata Deborah, metode ini memberi ruang yang dibutuhkan setiap individu. Saat mendatangi rumah pasangan, rasanya seolah bertamu. Momen kedatangan dan meninggalkan, memberi rasa yang menimbulkan kangen. Dari hari ke hari ini akan bertumbuh terus dan menerus.

Deborah pernah mencoba cara ini ketika menjalin hubungan dengan kartunis Mel Calman. Dia sebelumnya telah bercerai dari suaminya dan punya satu anak perempuan. Sementara Mel sudah dua kali menikah. Deborah dan Mel lalu memutuskan untuk menikah namun tidak tinggal serumah, dan hal itu ternyata bekerja dengan baik. Hubungan mereka langgeng sampai akhirnya Mel wafat beberapa tahun yang lalu.

Dari survei yang pernah dilakukan di Amerika, terjadi peningkatan sebesar 23 persen pasangan yang memilih tinggal tak satu atap karena pilihan dan beberapa alasan. Angka ini terus bertambah. Ada seorang aktris yang masuk dalam angka tersebut, seperti Helena Bonham Carter dan suaminya, sutradara Tim Burton, yang tinggal dengan ruang yang terpisah.

Sejumlah penelitian di sana juga menemukan bahwa banyak pasangan muda yang memilih tidak tinggal serumah karena mereka tidak mau kehilangan rasa bebas, dan menghindari sifat posesif yang berlebihan. Di samping itu, karena selama melajang biasa tinggal sendiri, maka ada ruang domestik yang harus dibagi dan perlu adaptasi. Bagi sebagian orang, pembagian ruang domestik ini masih belum bisa diterima. Jika tidak kuat, maka akhirnya akan membuat hubungan menjadi renggang.

Memiliki dua rumah atau tinggal di apartemen yang berbeda bisa jadi solusi jika ingin mencoba mendapatkan hubungan yang langgeng. Memang cara ini tidak untuk semua orang. Pisah kamar atau pisah rumah hanya berlaku untuk pasangan yang memang benar-benar berkomitmen untuk terus menciptakan kehangatan dan kemesraan, demi menjaga keharmonisan rumah tangga.

Cara ini juga sebaiknya dijalankan saat hubungan memang masih mesra, hanya kedua belah pihak membutuhkan penyegaran dalam hubungan. Metode ini jelas tidak berlaku untuk pasangan yang salah satunya punya bakat atau niat untuk selingkuh!

Pada akhirnya, semua kembali ke diri masing-masing. Tidak ada salahnya mencoba metode ini. Tetapi jika Anda merasa tidak mampu atau tidak percaya akan kesetiaan pasangan (bahkan kesetiaan diri sendiri), lebih baik jangan coba-coba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com