Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cewequat, Tak Ingin Berkompetisi dengan Laki-laki

Kompas.com - 18/04/2013, 10:09 WIB

KOMPAS.com - Mereka tak sedang memperjuangkan emansipasi perempuan. Namun, mereka menginginkan perempuan muda semakin maju. Mereka pun saling belajar dan berbagi untuk pengembangan diri dalam relasi sosial, percintaan, dan pencapaian tujuan hidup.

Inilah perempuan-perempuan muda metropolitan yang tergabung dalam komunitas Cewequat. Nama Cewequat berasal dari paduan kata cewek kuat. ”Kenapa namanya Cewequat karena ingin perempuan menjadi pribadi yang kuat dalam menghadapi apa pun, tidak diombang-ambingkan lingkungan, pendapat-pendapat salah, ataupun mitos-mitos,” tutur Bunga Mega (29), pendiri Cewequat.

Komunitas Cewequat berdiri Februari 2012. Awalnya Cewequat merupakan situs web pribadi yang dikelola Mega sejak tahun 2010. Situs ini berisi seputar dunia perempuan muda mulai dari relasi sosial, percintaan, keuangan, hingga karier. Karena kian banyak yang tertarik, muncul keinginan menjadikannya komunitas.

Mega mengajak teman-temannya yang tertarik dan peduli terhadap dunia perempuan, seperti Citra Natasya (22), Agustina Elysabeth (23), Jessica Angkasa (23), Andita Pratiwi (28), dan Bintang Cahya Pranalesti (27). Cewequat pun dibentuk sebagai wadah untuk belajar dan berbagi dalam pengembangan diri, hubungan sosial dan percintaan, serta tujuan hidup. Sebulan sekali anggota Cewequat berkumpul.

Datang bulan
Acara bulanan itu mereka beri nama Datang Bulan. Tidak hanya anggota, mereka yang bukan anggota akan diterima dengan tangan terbuka. Syaratnya tentu saja harus cewek. ”Kami bisa sharing (berbagi), berbagi rasa, berbagi pengalaman. Ada pembicara-pembicara yang diundang. Acaranya gratis,” ucap Mega.

Minggu, 17 Maret lalu, Cewequat menggelar Datang Bulan di Learning Lounge, Plaza Semanggi. Datang Bulan kali ini diikuti 12 anggota dan peserta baru. Mereka mengawali sesi dengan mengenalkan diri masing-masing. Suasananya dibangun santai. Learning Lounge, perpustakaan yang dikelola Dewi Hughes, menjadi tempat nyaman untuk belajar dan berbagi.

Tim inti Cewequat mengundang dua pembicara sekaligus, yaitu penyanyi Joshua ”JFlow” Matulessy dan penulis buku Dream Catcher, Alanda Kariza. Keduanya didapuk berbagi kisah dan pengalaman masing-masing dalam mewujudkan impian-impian mereka. JFlow menceritakan perjalanan hidupnya hingga menjadi penyanyi dan impian go international. ”Kita berbagi untuk menginspirasi dan menambah nilai positif dalam hidup kita,” ujar Mega.

Beberapa hal keseharian yang biasa dibahas dalam Datang Bulan, misalnya, mengelola keuangan secara sehat, percintaan, karier, dan mode. Nah, soal percintaan dan karier biasanya selalu seru dibahas. ”Misalnya, saya yang sudah menikah sharing pengalaman tentang mencari pasangan hidup yang tepat,” kata Mega.

Jangan remehkan kekuatan berbagi rasa. Citra menceritakan pengalaman ketika Datang Bulan membahas soal karier. Citra menerima pesan dari salah seorang peserta baru yang mengaku memiliki cara pandang hidup anyar setelah mengikuti sesi sharing. Bahkan, berani memutuskan keluar dari pekerjaan di bank untuk mewujudkan impian menjadi pengajar.

”Dengan sharing ternyata bisa membantu sesama. Ada perasaan persaudaraan muncul,” ujar Citra.

Tina, panggilan Agustina, merasa dirinya semakin dewasa sejak bergabung dalam Cewequat. Pandangannya tentang hidup dirasakan lebih terbuka. ”Saya merasa makin gede. Tadinya hidup saya seperti rutinitas kosong. Kerja, kantor, dan rumah. Kini seperti tersadarkan bahwa hidup tidak hanya kantor dan rumah,” ujarnya.

Pribadi berkualitas
Berkontribusi sosial rupanya salah satu visi dibentuknya Cewequat. Karena itu, juga diisi beragam aktivitas sosial. Saat banjir besar melanda Jakarta, Januari lalu, mereka berinisiatif menggalang dana melalui Twitter dan Facebook.

Selain menyalurkan bantuan uang tunai, dana yang terkumpul sekitar Rp 6 juta dibelikan selimut, pakaian dalam perempuan, popok, serta susu bayi dan balita untuk korban banjir. Anggota Cewequat berbasah-basah terjun menyalurkan bantuan ke posko-posko bencana di Benhil, Manggarai, dan Pluit.

Bertepatan dengan peringatan Hari Ibu pada 22 Desember lalu, Cewequat mengunjungi Panti Lansia Wisma Mulia, Grogol. Mereka mengajak ibu-ibu sepuh penghuni panti bergembira bersama serta menyerahkan donasi dari donatur. Satu lagi, Cewequat punya program Street Sweet 17th. Mereka mengadakan pesta ulang tahun bagi remaja putri penghuni panti asuhan berumur 17 tahun.

Menurut Mega, saat ini jumlah anggota tidak tetap yang telah mengikuti berbagai kegiatan Cewequat sekitar 60 orang. Mereka adalah mahasiswi dan perempuan karier. Keanggotaannya terbuka bagi yang berusia 18-30 tahun. ”Komunitas ini ingin memperkuat, menginspirasi, dan memberdayakan perempuan dalam hidup, cinta dan karier,” ujarnya.

Karena itu, mereka mengusung moto I am someone. Saya adalah seseorang. Sebuah wujud keyakinan diri bahwa menjadi perempuan haruslah bermakna. Bermakna bagi diri sendiri dan orang lain.

”Kami tidak sedang berkompetisi dengan laki-laki, tidak pula sedang memperjuangkan emansipasi perempuan, tetapi ini untuk mengaktualisasikan diri. Kami gali potensi, kami gali impian kami untuk menjadi pribadi berkualitas,” katanya.

(Erwin Edhi Prasetya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com