Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/05/2013, 11:43 WIB

KOMPAS.com - Sebagian besar orangtua pasti menginginkan anaknya punya tubuh yang tinggi semampai. Namun faktor genetik tentu lebih menentukan apakah anak akan tumbuh sedang-sedang saja atau tinggi. Apalagi kalau Anda dan pasangan tak memiliki tinggi tubuh di atas rata-rata. Tak heran, banyak perempuan yang mencari pria-pria bertubuh tinggi untuk "memperbaiki keturunan".

"Tinggi tubuh anak memang bisa diprediksi melalui tinggi tubuh Anda dan pasangan. Ada perhitungan mudah yang bisa diaplikasikan untuk memperkirakan tinggi badan anak," ungkap dr Tatang Puspanjono, SpA, dokter spesialis anak dari MRCCC Siloam Semanggi Hospital, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Perhitungan tinggi badan yang digunakan ini berbeda untuk anak laki-laki dan perempuan. Hal ini disebabkan karena ada perbedaan genetik tiap jenis kelamin, meskipun ada kemungkinan perempuan lebih tinggi daripada laki-laki, atau sebaliknya.

Untuk menghitung tinggi badan anak laki-laki, Anda bisa menggunakan rumus:

Laki-laki:       Tinggi tubuh ayah + tinggi tubuh ibu
                     ______________________________  + 13  +/-  8,5 cm

                                         2

Perempuan :       Tinggi tubuh ayah + tinggi tubuh ibu
                           _______________________________ - 13  +/-  8,5 cm
                                                     2

Melalui perhitungan ini, Anda akan mendapatkan dua angka tinggi badan karena adanya perhitungan plus dan minus. Namun, angka ini merupakan prediksi tinggi badan tertinggi dan terendah yang dimiliki anak.

Misalnya, jika ayah memiliki tinggi tubuh 175 cm, dan ibu 165 cm, maka kemungkinan tinggi tubuh anak laki-laki yang tertinggi adalah (175 + 165 : 2) +13 + 8,5 = 191,5 cm. Sedangkan kemungkinan tinggi tubuh terendahnya adalah (175 + 165 : 2) +13 - 8,5 = 174,5 cm.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com