Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/05/2013, 15:50 WIB

KOMPAS.com - Batik motif parang sangat kental dengan nuansa khas tradisi. Bagaimana bila dikreasikan sehingga tak lagi bisa dipakai dengan kebaya seperti biasanya, tapi juga bisa dibawa ke pesta atau cocktail party.

Inilah yang dilakukan desainer Poppy Dharsono dalam koleksi terbarunya, "Redefining Parang". Motif batik parang seperti diketahui sangat identik dengan tradisi dan mengandung filosofi tertentu. Motif berbentuk huruf S yang saling jalin dengan kemiringan 45 derajat itu dulu hanya dikenakan oleh anggota kerajaan, namun sekarang tidak lagi.

Dalam mini show bertema "Inmost Mosaic", di gelaran Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF), Ballroom Hotel Harris, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (16/5/2013) lalu, motif parang hadir dalam tampilannya yang berkesan internasional. Poppy Dharsono menjadi satu dari empat desainer Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) yang ikut serta, selain Elok Rege Napio, Handy Hartono, dan Jimmy Fei Fei.

Disampaikan Poppy, 12 outfit yang ia tampilkan merupakan interpretasi kembali kain batik parang yang biasa dikenakan dengan kebaya, menjadi busana untuk pesta. Setiap motif punya karakter masing-masing yang berbeda, dan kali ini tampil dalam potongan modern, baik untuk atasan maupun bawahan.

Nuansa yang sama disuguhkan desainer Elok Rege Napio dalam koleksinya, "Let's Talk about Princess". Menggunakan bahan berwarna-warna ceria seperti pastel, ia membawakan kebaya dengan aksen internasional yang kental. Entah itu detail di bagian pundak, dada, ataupun jubah, dengan bahan transparan di beberapa bagian yang memberikan kesan seksi.

Dalam peragaannya, Elok turut menampilkan video Kate Middleton lengkap dengan beberapa gaun yang ia kenakan, termasuk gaun pengantin. Dengan ornamen khusus, tampilan kebaya berjumlah 12 itu tampak jauh lebih modern.

Dengan lini Batik Boy, desainer Handy Hartono mengusung batik yang juga berkesan kekinian. Bedanya ia membuat beberapa tampilan dengan motif dekoratif dari bahan linen.

Handy membawa 12 busana wanita dan 6 busana pria. Untuk busana wanita, ada ragam gaun mini dan gaun panjang. Ciri khas yang jadi benang merah ada pada motif lekuk khas batik di beberapa bagian tertentu busananya. Sementara pada busana pria, Handy tidak hanya menampilkan kemeja, tapi juga t-shirt serta blazer.

Masih dengan rancangan yang sangat modern dan tampilan internasional, Jimmy Fei Fei hadir dalam koleksinya, "New Metamorphosa". Bedanya ia menggunakan berbagai bahan dari silk, kaus, hingga plastik, dengan dominan warna putih dari atas sampai bawah.

Koleksinya memberi efek kejut karena potongan-potongan yang seksi dengan bahan transparan dan agak sedikit terbuka di beberapa bagian. Gaun mini sebatas lutut atau paha yang dibalut dengan stoking transparan menjadi pembuka, yang kemudian menuju set terakhir menjadi gaun panjang yang anggun dan elegan.

Dari 12 busana yang ditampilkan Jimmy, semuanya berwarna putih, lengkap dengan wig, penutup mata, serta boots-nya. Desainer dari APPMI Bandung ini mengatakan bahwa koleksinya kali ini merupakan kelanjutan dari show-nya di Indonesia Fashion Week yang bertema "Crystalistem".

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com