Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/06/2013, 15:33 WIB

KOMPAS.com - Apa yang Anda lakukan kalau punya uang sisa atau disposable income? Mungkin banyak orang yang menggunakannya untuk membeli barang yang diidam-idamkan, atau liburan.

Ketika dihadapkan pada uang yang banyak, ada orang yang menjadi optimis, tetapi ada juga yang malah pesimis, demikian menurut Yuswohadi, penulis buku Consumer 3000. Orang yang optimis akan memanfaatkan disposable income ini menjadi modal usaha, atau reksadana. Sedangkan orang yang pesimis biasanya hanya akan menyimpan uang ini dan tidak memanfaatkannya dengan baik.

Seorang yang optimis akan berpikir panjang dan merencanakan uang sisanya untuk membuat usaha. "Jangan tunda-tunda keinginan Anda untuk buka usaha. Karena tahun ini merupakan tahun yang tepat untuk membuka usaha," ungkap Yuswohadi, saat peluncuran portal entrepreneur di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yuswohadi untuk bukunya, tahun ini (2013) merupakan tahun terbaik untuk merintis usaha sebagai wirausaha. Ia meramalkan bahwa tahun ini sampai lima tahun mendatang merupakan era revolusi entrepreneurship, khususnya di bidang Usaha Kecil Menengah (UKM). Hal ini disebabkan sekarang ini prosedur pendirian usaha cukup mudah dilakukan.

"Selain itu, beberapa tahun ke depan merupakan masa transisi ekonomi di mana semua orang ingin punya kebebasan finansial," tambahnya.

Melalui kebebasan finansial, masyarakat Indonesia, terutama anak mudanya, punya mimpi untuk bisa kaya, punya banyak waktu bebas, banyak uang, dan bisa pensiun dalam usia muda. Semua ini bisa dicapai dengan menjadi seorang wirausaha sejak muda.

Masyarakat dari golongan menengah dianggap paling berkembang karena sepertiga dari pendapatan mereka merupakan disposable income. Selain itu, tahun ini sangat baik untuk menjadi wirausaha karena adanya pergeseran mindset di masyarakat, khususnya anak muda. Ia mengungkapkan bahwa sekarang ini banyak orang yang berpikir bahwa menjadi seorang pengusaha lebih keren dibanding pekerja kantoran atau pegawai negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com