Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/07/2013, 16:00 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

Sumber Dailymail
KOMPAS.com — Ketika Anda merasa kesulitan mendapat jawaban atas semua pertanyaan atau masalah yang dihadapi, biasanya tenggorokan akan terasa kering dan haus. Setelah minum segelas air, rasanya otak jadi jernih dan jawaban bisa langsung ketemu. Kok bisa ya?

Tanpa disadari, ternyata semua keadaan ini saling berhubungan. Sebuah penelitian yang dilakukan di East London University mengungkapkan bahwa minum segelas air bisa mempertajam pikiran Anda.

Ketika menurun ketajaman berpikirnya, secara otomatis otak mengeluarkan sinyal "pertolongan" untuk menambah asupan cairan dan oksigen. Kondisi ini akan menyebabkan Anda merasa haus.

Maka ketika rasa haus sudah teratasi dengan segelas air, otak akan kembali fokus pada hal-hal yang sedang dilakukan. Hebatnya lagi, segelas air akan membantu meningkatkan kinerja otak sampai 14 persen lebih cepat dibanding sebelumnya.

Penelitian ini dilakukan dengan metode percobaan terhadap 34 laki-laki dan perempuan. Tes ini dilakukan dua kali. Tes pertama dilakukan setelah mereka sarapan sereal bar tanpa air minum. Sedangkan tes kedua dilakukan setelah mereka sarapan sereal bar dan ditambah sebotol air minum. Namun, malam hari sebelum dilakukan tes, responden diharuskan untuk berpuasa.

Hasilnya, sebagian dari mereka ada yang merasakan haus, ada juga yang tidak. Setelah diteliti lebih lanjut, mereka yang tidak merasa haus tidak memiliki perbedaan fokus pikiran saat melakukan tes dengan atau tanpa minum sebelumnya. Sementara itu, responden yang merasa haus saat tes dan sudah minum, hasil tes lanjutannya membuktikan bahwa mereka bisa berpikir 14 persen lebih cepat dibanding yang tidak minum air.

Hasil ini membuktikan bahwa air ternyata bisa membebaskan bagian otak yang mengirim sinyal bahwa tubuh Anda merasa haus. "Sesibuk apa pun Anda, hanya minum segelas air pasti tidak akan mengganggu pekerjaan kan?" ungkap Caroline Edmonds, salah satu peneliti. Ia juga menambahkan bahwa kopi dan teh juga akan membantu menghidrasi tubuh.

Dr Edmonds menunjukkan bahwa anak-anak yang minum air menjelang tes akan mendapatkan hasil yang baik (tentunya didukung cara belajar yang tepat).

Akan tetapi, air tidak selalu berarti keajaiban untuk otak. Dalam penelitian terbarunya, penelitian terpisah menyebutkan bahwa keringat (salah satu bentuk air) yang keluar berlebihan dari dalam tubuh ternyata bisa merusak otak.

Peneliti Inggris melakukan penelitian dengan memindai otak para remaja yang gemar berolahraga, khususnya bersepeda, selama satu jam. Karena alasan keamanan, beberapa responden pesepeda ini biasanya menggunakan tiga lapis pakaian yang cukup tebal, sampai penutup kepala sedangkan sisanya dibiarkan menggunakan kaus dan celana pendek.

Hasilnya mereka yang menggunakan pakaian tiga lapis tentunya mengeluarkan keringat yang lebih banyak dibanding yang menggunakan kaus. Akibatnya, jaringan otak mereka mengalami penyusutan jauh dari ukuran tengkorak mereka. Hal ini akan membuat mereka jadi kesulitan untuk berpikir.

Hanya dalam waktu 90 menit saja produksi keringat yang berlebih bisa menyusutkan otak sebanyak satu tahun penuaan otak. Namun, tak perlu khawatir karena 1-2 gelas air akan membuat ukuran otak kembali normal dan Anda bisa berpikir jernih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com