Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/07/2013, 10:29 WIB
Wardah Fazriyati

Penulis

KOMPAS.com - Pada dasarnya setiap pribadi itu kreatif, tak terkecuali para orangtua yang punya peran penting merangsang kreativitas anak. Namun ada kalanya orangtua juga orang dewasa lainnya seperti guru, mulai kehilangan ide untuk mengajak anak-anak merangsang kreativitasnya. Padahal kreativitas penting dimiliki anak untuk bekal survival di masa mendatang.

Atas dasar inilah Scotch mengajak orangtua dan anak, juga guru dan murid, untuk bersama mengasah kreativitas lewat program "Scotch Carftivity: Show Your Magic!".

Lewat program ini, Scotch memberikan workshop kepada 126 guru seni,kepala sekolah dan perwakilan orangtua di 42 SD di Jabodetabek. Juga melibatkan 50 ibu dari komunitas online.  Selain memberikan pelatihan, Scotch juga menggelar kompetisi bertema "Family Tree" menyasar keluarga Indonesia. Dari 1.000 karya yang masuk, akan dipilih 100 karya terbaik. Kompetisi ini berlangsung secara online melalui Facebook. Rangkaian kegiatan ini telah berlangsung sejak Mei 2013 dan menuju puncak acara yakni babak final kompetisi pada Sabtu, 27 Juli 2013.

Dari serangkaian kegiatan ini, Reza Syarif, Division Head Stationery & Office Supplies Division PT 3M Indonesia mengungkapkan bahwa para orangtua dan guru mengalami masalah yang sama terkait kreativitas anak. Yakni, mereka kesulitan untuk mengembangkan kreativitas lantaran minimnya stimulan.

"Mereka tidak tahu harus berbuat apa lagi untuk mengasah kreativitas anak. Sebenarnya mereka kreatif namun mulai kehabisan ide. Mereka butuh stimulan, untuk kemudian mereka terinspirasi untuk kembali berkreasi demi mendukung anak-anak menjadi lebih kreatif," ungkapnya seusai jumpa pers di Hong Kong Cafe, Jakarta, Rabu (24/7/2013).

Karenanya, menurut Reza, orangtua dan guru membutuhkan stimulan yang merupakan bentuk dukungan kepada mereka untuk merangsang kreativitas, baik untuk diri mereka sendiri dan anak-anak.

Bekerja sama dengan Kutakatik Art & Craft Class, Scotch berkomitmen menjadi fasilitator untuk memberikan stimulasi sekaligus inspirasi bagi para orangtua, guru, dan anak dalam berkreativitas.

Terkait peran orangtua dalam memicu kreativitas anak, psikolog dan praktisi TheraPlay, Rini Hildayani, M.Si mengatakan baik orangtua dan guru punya peran yang sama pentingnya dalam mengasah kreativitas anak.

"Keduanya punya peran sama besar. Kalau orangtua kreatif, gurunya tidak atau sebaliknya, kreativitas anak menjadi tak berkembang bahkan bisa mati.Jadi keduanya punya peran sama pentingnya," ungkapnya pada kesempatan yang sama.

Rini mengatakan, kreativitas tak melulu berkaitan dengan produk atau karya seni. Orang dewasa, terutama para orangtua, bisa membantu anak untuk tumbuh menjadi pribadi yang kreatif melalui kreativitas verbal. Jadi, orangtua tak perlu khawatir jika tak bisa menggambar atau membuat karya seni misalnya. Dengan bermain kata atau memunculkan ide kreatif yang sifatnya verbal bersama anak, ini juga bisa membantu anak mengasah kreativitasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com