Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/08/2013, 08:01 WIB
K. Wahyu Utami

Penulis

Sumber Dailymail

KOMPAS.com – Dalam industri fashion, memiliki beberapa jenis barang branded sepertinya telah menjadi suatu keharusan. Setidaknya, mereka pernah memiliki satu di antara brand-brand tersebut. Kadang, tak peduli meski harganya jauh lebih tinggi daripada pendapatan.

Dalam 13 tahun terakhir, harga sebuah tas Hermès Kelly telah melonjak dari sekitar Rp 49 juta menjadi Rp 78 juta. Sedangkan, dalam kurun waktu 10 tahun, harga sepatu Manolo Blahnik pun meningkat dari sekitar Rp 4,9 juta sampai Rp 7,7 juta.

Harga barang-barang mewah ini telah meningkat setidaknya 60 persen dalam satu dekade, demikian menurut Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat. Banyak pekerja di industri itu mengatakan bahwa kenaikan harga barang dikarenakan biaya bahan baku yang makin mahal, seperti kulit buaya. Akan tetapi, di sisi lain, ada yang mengatakan para desainer sengaja menaikkan harga jual produk mereka hanya untuk meningkatkan daya tarik mereka.

Dalam bisnis fashion, Burberry merupakan salah satu rumah mode yang mengakui hal tersebut. Pada Maret lalu, mereka meningkatkan harga jual produk untuk menarik pelanggan baru dengan kualitas produk yang lebih eksklusif.

Beberapa merek lain justru melakukan penurunan harga di musim tertentu sebagai faktor lain yang membantu mereka dalam meningkatkan biaya ritel.

“Beberapa merek desainer sering kali melakukan sale untuk produk-produk mereka, hanya untuk melawan tekanan marjin (keuntungan)," jelas Matthew Walker, mantan presiden The Row (label busana milik Mary Kate dan Ashley Olsen).

Beberapa merek mewah, seperti Hermes dan Louis Vuitton, tidak pernah memberikan diskon demi menjaga gengsi dan eksklusivitas produk. Namun merek lain justru melakukan hal itu. Prada, Alexander Wang, Isabel Marant, dan bahkan Celine, memberikan diskon untuk produk-produk musim lalu untuk menghabiskan persediaan.

“Merek besar memiliki ketakutan terbesar jika mereka harus memberikan diskon pada produknya,” ujar konsultan ritel di New York, Robert Burke.

Para pembeli yang cerdas tahu betul bahwa setelah tiga bulan meluncurkan produk baru, selanjutnya retailer akan menawarkan diskon hingga 70 persen. Sehingga, harga produk yang semula tidak dapat dijangkau harganya, bisa mereka peroleh dengan harga yang lebih masuk akal.

“Orang-orang yang sangat mencintai fashion dan merasa harus memiliki barang keluaran baru mungkin akan langsung membeli produk merek tersebut dengan harga penuh. Tetapi, banyak orang juga yang akan menunggu diskon," kata Ellen Ruppel Shell, penulis The High Cost of Discount Culture.

Namun harga produk desainer yang cepat naik juga dapat menimbulkan dugaan bahwa ada lebih banyak orang yang masih mampu untuk membeli dengan biaya tinggi. Menurut laporan Capgemini, sebuah manajemen konsultan, jumlah pembeli individu yang mampu membeli barang mewah di dunia meningkat sebesar 9,2 persen pada 2012 menjadi 12 juta orang.

Para pembeli tersebut mayoritas berasal dari Amerika Utara daripada negara lain (terdapat sekitar 3,73 juta orang atau naik 11,5 persen dari tahun ke tahun). Namun jumlah orang kaya di kawasan Asia-Pasifik meningkat selama periode yang sama, yaitu 3,68 juta.

"Mereka ini adalah orang-orang yang telah melengkapi aktivitas mewahnya dengan produk kulit dari Hermès dan Loro Piana Vicuna. Itu sebabnya, jika permintaan masih ada, brand mewah ini pun akan tetap terus bergerak ke atas," kata Burke.

Memang benar kenyataannya, bahkan situs e-commerce Net-a-Porter saat ini memiliki lebih dari 100 pasang sepatu dengan harga lebih dari Rp 10 juta, dan dua pasang sepatu Christian Louboutin yang harganya spektakuler, yaitu Rp 60 juta.

Inflasi Amerika Serikat telah meningkatkan Indeks Harga Konsumen sebesar 27 persen dalam satu dekade. Namun menurut Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat, harga barang-barang mewah telah meningkat sebesar setidaknya 60 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com