Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/08/2013, 17:13 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

KOMPAS.com - Biasanya program diet dilakukan dengan mengatur pola makan dan memilih-milih makanan yang boleh disantap dan mana yang tidak.

Langkah ini mungkin belum sepenuhnya sempurna. Meski makanan sudah dipilih-pilih, namun orang masih cenderung sembarangan memilih minuman. Ahli diet dari British Dietetic Association, Lucy Jones, mengungkapkan bahwa minuman yang dikonsumsi ternyata juga bisa membuat Anda jadi gemuk.

"Saya melihat banyak orang yang sudah diet masih mengeluh berat badannya belum turun. Setelah dicek kembali pola dietnya, jelas bahwa mereka mengonsumsi minuman yang salah untuk diet," katanya.

Lucy menambahkan bahwa ketika diet, orang Inggris memang tak makan banyak. Hanya saja, mereka meminum 10 cangkir teh sehari dengan tambahan 2-3 blok gula. Tambahan gula blok sebanyak ini akan menambah 300 kalori dalam tubuh.

Itu menunjukkan, banyak orang tak sadar minuman juga memiliki kalori. Tak cuma teh, tapi juga red wine dan minuman beralkohol lainnya. Beberapa gelas alkohol setara dengan 400 kalori. Kandungan kalori ini merupakan seperempat dari asupan kalori harian yang direkomendasikan untuk perempuan.

Selain itu, Anda juga tak boleh mudah tertipu dengan iming-iming minuman diet. Beberapa minuman beraroma dan soda mengandung 100 kalori. Jus buah juga memiliki kalori lho, walaupun lebih rendah.

Dalam penelitian kepada klien-kliennya, Lucy mengungkapkan beberapa kebiasaan minum yang salah. Misalnya, banyak mengonsumsi teh, jus, milk shake, smoothies, dan juga sup.

Penelitian awal dilakukan kepada Johnny Steyn (49) yang sangat suka mengonsumsi teh dan kopi manis. Dalam satu hari ia bisa minum teh dan kopi manis lebih dari lima kali. Setelah dilakukan pencatatan selama seminggu, ia sudah mengonsumsi 3017 kalori (hanya dari minuman saja). Sedangkan asupan kalori per harinya mencapai 520 kalori. Seorang pria butuh 2500 kalori per hari, dan Johnny mengumpulkan semuanya dari gula di kopi dan tehnya. Akibatnya, tubuhnya jadi lebih gemuk dalam satu minggu.

Lain lagi dengan Poppy George (13). Karena ingin memiliki tubuh yang langsing dan sehat, ia memperbanyak konsumsi jus buah. Dalam satu hari ia bisa minum dua varian jus (ukuran besar dan kecil) serta susu dan air mineral. Dalam satu minggu total kalori dari minumannya bisa mencapai 2762 kalori. Sedangkan kandungan kalori per harinya berkisar 445 kalori.

Menurut Lucy, Poppy mengonsumsi jus terlalu banyak sehingga dikhawatirkan akan merusak gigi. Idealnya, satu gelas jus sehari sudah cukup.

Tren minum smoothies nampaknya juga memengaruhi Claire Madams (41). Sejak Natal tahun lalu, ia mulai mengonsumsi smoothies dan mengurangi asupan makanan untuk menurunkan berat badan. Dalam satu hari, ia mengonsumsi tiga gelas smoothies, jus, dua gelas wine, dua  gelas teh hijau, dan segelas air. Total kalorinya dalam seminggu bisa mencapai 5318 kalori, dan kalori hariannya berkisar 685 kalori.

"Orang berpikir bahwa jus atau smoothies adalah cara tepat untuk mengimbangi pola makan yang buruk. Padahal tidak. Sebaliknya, Anda bisa mengalami defisiensi gizi dan membuat tubuh jadi lesu," katanya.

Ketika memilih smoothies untuk diet, Anda justru akan menghancurkan serat dalam sayuran dan buah. Tak cuma itu, kandungan gula di dalamnya akan membuat gigi jadi keropos dan gula darah meningkat. "Asupan diet seperti ini akan menempatkan seseorang pada risiko diabetes tipe dua," jelasnya.

Solusinya? Minum saja seperlunya, dan perbanyak konsumsi air mineral. Departemen Kesehatan Inggris merekomendasikan untuk minum sekitar 1,2 liter cairan sehari.

"Salah satu gejala pertama kehausan adalah lapar. Jadi orang yang tidak minum cukup cairan akan makan lebih banyak," imbuhnya.

Ini berarti bahwa tidak cukup minum juga bisa menyebabkan penambahan berat badan. Selain itu, kalau lapar tak perlu buru-buru makan, karena bisa saja itu sinyal bahwa Anda kehausan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com