Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/08/2013, 19:24 WIB
Wardah Fazriyati

Penulis

KOMPAS.com - Keinginan untuk memiliki berat badan ideal membuat banyak orang terpaku menjalani kiat diet tertentu. Bahkan tak jarang merasa bersalah saat tergoda mengonsumsi makanan "terlarang" atau menahan lapar saat malam karena takut gemuk.

Sebenarnya Anda tetap bisa memenuhi keinginan memiliki bentuk tubuh ideal dengan diet tepat. Pastikan saja Anda menjalani diet yang cerdas dan tepat, bukan mengikuti saran diet yang buruk, termasuk 10 kiat diet terburuk ini.

1. Lemak bikin gemuk.
Tak semua lemak merugikan atau berbahaya, tergantung jenis lemaknya. Menurut ahli nutrisi berbasis di Washington DC, Tricia Psota, RD, pilihan lemak menentukan diet sehat Anda.

"Lemak pada keripik, kue kering, makanan berminyak bisa meningkatkan level kolesterol dan meningkatkan risiko penyakit. Tapi lemak baik seperti kacang-kacangan, alpukat dan salom, melindungi jantung Anda dan menyehatkan tubuh," tuturnya.

Sharon Palmer, RD, penulis The Plant-Powered Diet menambahkan lemak baik yang masuk dalam menu pola makan sehat justru membantu Anda menjaga berat badan.

2.Berhenti ngemil jika ingin kurus.
Saran ini juga sebaiknya tak perlu diikuti. Justru, makan dalam porsi kecil dengan frekuensi lebih sering, bisa mengatasi rasa lapar yang mendorong Anda makan lebih banyak.

Mike Clansy, CDN, personal trainer di David Barton's Gym di New York menyarankan selain makan sering dalam porsi sedikit, Anda juga perlu mengontrol ukuran porsi makanan serta memerhatikan unsur nutrisi dari makanan tersebut.

"Lebih cerdas memilih makanan ringan seperti kacang-kacangan, buah, yogurt untuk memertahankan energi seharian," sarannya.

Clancy membuktikan, program diet rancangannya, yang menyarankan makan utama 3-4 kali ditambah makanan ringan, justru bisa menurunkan berat badan hingga mencapai lima kilogram dalam dua minggu.

3. Menghitung kalori.
Clancy mengatakan, kalori memang penting untuk mengontrol porsi makan, namun bukan satu-satunya faktor yang menentukan nutrisi dari makanan Anda.

Jadi, fokusnya bukan menghitung berapa kalori dari makanan Anda. Karena bisa jadi, makanan yang Anda makan kalorinya sedikit namun tidak punya nilai gizi.

"Kalori itu berbeda-beda. Tipenya beda, waktu mengonsumsi kalori juga berbeda, kualitas dan efek kalori kepada tubuh juga memiliki perbedaan signifikan. Makanan memiliki reaksi berbeda dalam tubuh, dan tipe makanan yang Anda makan merupakan komponen penting dalam diet," jelas Clansy.

Misalnya, sebuah apel kalorinya 50, sama dengan kue keju. Namun ketika dimakan, efek dari dua makanan yang kalorinya sama ini akan berbeda terhadap tubuh Anda.

Kualitas kalori juga penting diperhatikan, bukan semata menghitung angkanya. Kalori pada bayam misalnya, lebih punya nutrisi ketimbang kalori pada kentang goreng yang tak memiliki zat gizi apa pun.

4. Kurangi karbohidrat.
Saran ini kerap ditemui dalam kiat diet. Yang benar adalah, tetap makan karbohidrat namun pilih jenisnya yang kaya nutrisi seperti karbohidrat pada gandum atau buah-buahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com