deLaCour, Merek Jam Tangan Mewah Hadir di Indonesia

KOMPAS.com — Sekarang ini, jam tangan bukan lagi sebagai aksesori penampilan semata. Bahkan, kegunaannya telah beralih fungsi sebagai pelengkap gaya hidup, baik untuk pria maupun wanita. Tak heran jika akhirnya, sebagian orang akan merasa penampilannya kurang lengkap tanpa mengenakan jam tangan.

Melihat terjadinya pergeseran gaya hidup masyarakat urban Indonesia, khususnya kalangan mapan, yang kebutuhan akan produk-produk fashion dengan brand berkelas internasional makin meningkat dan menjamur saja, tak heran jika makin banyak brand mewah yang berdatangan ke Indonesia.

“Pemakaian jam tangan dengan kualitas terbaik turut meningkatkan gengsi si pemakainya. Kini, jam tangan eksklusif dan mewah asal Swiss ini, deLa Cour, menyasar pasar Indonesia untuk melebarkan lini bisnisnya di kawasan Asia Tenggara,” ujar Yanto Chou, Managing Director PT Eurobutik Bangun Indonesia, pada acara peluncuran deLa Cour di Fairground SCBD, Jakarta, Kamis (5/9/2013) kemarin.

Jam tangan yang menggambarkan tema "Since Tomorrow" ini sering digunakan oleh para pemain sepak bola dunia, seperti Christian Ronaldo, Filipo Inzagi, dan masih banyak lagi, yang berhasil menaruh posisinya di kalangan kelas atas. Desainnya yang besar, dan mengikuti tekstur tangan si pemakainya, membuat jam tangan mewah ini tampak klasik dan elegan, berkarakter yang kuat dengan outlook premium yang mengusung teknologi terkini.

“Saya terinspirasi menciptakan desain-desain deLa Cour ini dari bentuk tubuh manusia yang menarik. Serta menonjolkan sisi avantgarde, strong, dan seksi,” tutur Pierre Koukjian, Chief Designer deLa Cour, saat berbincang langsung dengan KompasFemale.

Menurutnya, deLa Cour juga selalu memperkenalkan inovasi dan keunikan yang berbeda dari jam tangan mewah lainnya, seperti Bitourbillon yang menghadirkan pergerakan dengan dua tourbilons yang dapat menampilkan dua waktu yang berbeda. Dan, juga ada beberapa produk 3D Optical yang menampilkan beberapa lapisan dalam sebuah jam tangan yang dibuat secara handmade (individually crafted) serta beberapa produk lainnya juga memasukkan unsur komponen organik, seperti tabbaco dial atau kayu yang menjadi elemen jarum jam.

 “Tingkat kesulitan dan kerumitan dari sebuah jam tangan memang menentukan harganya, makanya kami juga mampu bersaing dengan merek lainnya. Selain itu, desain jam tangan yang kami ciptakan berbeda dengan jam tangan mewah pada umumnya,” sambung Yanto.

Merek deLa Cour membidik sasaran usia pria dan wanita dewasa, tetapi mereka yang masih muda pun dapat menggunakannya. Karena optimistis dalam menyasar pasar Asia Tenggara ini, deLa Cour khusus menciptakan jam tangan limited edition, yang hanya dipasarkan di Indonesia.

“Kami meluncurkan edisi khusus Jakarta’s Bronze Edition yang memiliki desain dengan unsur identitas Indonesia. Dan, ini merupakan jam perunggu pertama yang dibuat deLa Cour serta hanya diproduksi terbatas sebanyak 18 buah,” kata Yanto menjelaskan.

Ciri khusus pada jam ini adalah penggunaan bendera Merah Putih Indonesia pada power reserve dan strap. Material perunggu dikenal memiliki keunikan pada warna yang dapat berubah sesuai tingkat pH keringat yang dikeluarkan oleh pemakai, serta lingkungan di mana jam tersebut berada.

Perpaduan desain dan material inilah yang menjadikan Jakarta’s Bronze Edition sebagai jam yang unik dan personal. Lalu, pada kehadiran perdananya di Indonesia, deLa Cour menghadirkan seluruh koleksi yang terbagi menjadi lima tipe utama, yaitu Bichrono, City, Saqra, Promess, dan Leap.

“Jam ini hanya akan dimiliki oleh penduduk Indonesia, serta sebagai wujud rasa bangga sebagai warga negara Republik Indonesia,” lanjutnya.

Jika Anda tertarik untuk memilikinya, Anda dapat berkunjung ke butik deLa Cour yang terletak di kawasan strategis, Fairground Sudirman Central Business District (SCBD).