Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Desainer Busana Muslimah Terhadap Plagiat Produk

Kompas.com - 30/09/2013, 12:06 WIB
K. Wahyu Utami

Penulis

Kompas.com - Perkembangan busana muslim di Indonesia terus meningkat dalam kecepatan yang pesat dari tahun ke tahun. Fenomena ini berdampak positif pada industri kreatif di tanah air, terbukti dengan kian banyak bermunculan para desainer baru, menawarkan rancangan yang lebih segar dan inspiratif. Namun sayangnya, karena pemerintah tidak pernah benar-benar sigap dalam melindungi kreasi mereka, acapkali karya merek dijiplak oleh oknum tidak bertanggungjawab.

"Tentu sangat mengganggu, hal itu sama saja dengan kerja keras yang kita lakukan diambil begitu saja. Dan karena sekarang sudah keseringan, jadi lebih menganggap sebagai reward dan orang menyukai karya kita," ujar Suci Utami, salah satu desainer yang memiliki nama brand Such! Utami ini saat ditemui di Mein House, Bandung, Sabtu (28/9/2013).

Pergerakkan yang terjadi di dunia maya memang mustahil untuk bisa dikontrol, selalu ada saja pihak yang menyelewengkan kreativitas seseorang. Kondisi serupa juga terjadi di industri fesyen muslimah, dikarenakan bisnis pada industri ini sedang bergairah, akibatnya banyak busana yang serupa dan bahkan benar-benar mirip.

Menurut Suci, ia juga tak memungkiri bahwa keserupaan dan penggunaan material yang sama membuat karya-karya mereka terlihat sama. Namun, bagi Ibu satu anak ini, masing-masing desainer mempunyai ciri khasnya, seperti halnya dia, identitas rancangan lebih kepada warna-warna cerah.

"Yang penting kita harus punya jati diri brand, biarpun trennya pastel tapi tetap harus dengan identitas kita aja," imbuhnya.

Akhirnya, para desainer busana muslimah yakin bahwa perkembangan bisnis busanan muslimah sebaiknya disikapi dengan bersaing secara sehat. Saling mendukung satu sama lain, berbagi rejeki, sembari memicu kreativitas masing-masing untuk selalu menjadi yang terbaik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com