Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Menyalahkan Diri Jika Pasangan "Loyo" di Tempat Tidur

Kompas.com - 07/10/2013, 09:11 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

Sumber Shine

Kompas.com- Semua sudah dipersiapkan sesempurna mungkin; lampu dibuat redup, Anda memakai lingerie paling seksi yang dimiliki, dan mencoba menggodanya. Tetapi penis si dia masih juga lembek. Biasanya yang langsung terpikir, "Apakah saya membuat kesalahan?"

Tak sedikit perempuan yang merasa bersalah jika pasangan mereka mengalami gangguan ereksi. Merasa kurang menarik dan tak bisa membuat pasangan bergairah. Padahal, jika saja si dia mau jujur dan memberi penjelasan, hal pertama yang harusnya diucapkan adalah, "bukan karena kamu."

Ketika seorang pria mengalami disfungsi ereksi atau ketidakmampuan mendapatkan atau mempertahankan ereksi, ada banyak hal yang bisa memicu. Misalnya saja terlalu sering merokok atau minum alkohol. Tetapi sebagian besar disebabkan karena ada sesuatu yang menjadi beban pikirannya.

"Ada beberapa pengalih perhatian yang dapat merusak mekanisme bangkitnya libido, misalnya saja stres pekerjaan atau berbeda pendapat dengan pasangan," kata Laurence Levine, profesor urologi dari Rush University Medical Center.

Selain itu, pria yang sangat menyukai pasangannya juga bisa susah ereksi. Menurut Levine, karena ingin terlihat hebat di tempat tidur seorang pria justru menjadi cemas.

"Normalnya, saat pria terangsang saraf akan melepaskan zat kimia yang membuat pembuluh darah terbuka sehingga penis terisi darah dan terjadi ereksi. Tetapi jika ada rasa cemas, meski ia sangat bernafsu, dalam otak akan terjadi respon seperti saat stres sehingga pembuluh darah justru menutup dan aliran darah ke penis terganggu," paparnya.

Bagaimana dengan ejakulasi dini? Kondisi ini sebenarnya lebih sering dialami pria ketimbang disfungsi ereksi, karena diderita hampir 30 persen pria, tua atau muda.

Penyebabnya juga hampir sama. Pria ternyata lebih sensitif dibanding yang kita pikir, dan kecemasan atau rasa senang yang berlebihan bisa memicu mereka terlalu cepat ejakulasi.

Derajat ejakulasi sendiri bermacam-macam. Rata-rata pria ejakulasi antara 3-7 menit setelah rangsangan yang intens. Namun ada juga pria yang merasa ejakulasinya terlalu cepat, padahal ia ejakulasi setelah 20 menit.

Meski demikian, disfungsi ereksi atau ejakulasi dini bisa menjadi indikator dari masalah kesehatan yang lebih besar. Misalnya saja ada penyakit diabetes, kolesterol tinggi, atau masalah lain yang butuh bantuan terapis.

Bantu

Tentu saja sebagai pasangan ada banyak hal yang bisa kita lakukan. Pertama, jangan langsung menyerah. Berakhirnya ereksi, entah karena penisnya terlalu cepat menjadi lembek, bukan berarti kesenangan akan berakhir.

Daripada memilih untuk langsung tidur atau bahkan menyalahkan pasangan, gunakan kesempatan itu untuk ngobrol santai sambil tetap berbaring dan berpelukan.

"Kebanyakan pria yang sehat dapat kembali ereksi lagi. Sehingga jangan langsung menyudahi acara bercinta. Anda bisa mencoba membuatnya lebih nyaman lalu mencoba membangkitkan gairahnya lagi," kata terapis seks Kimberly Sharky.

Tapi, terkadang pria justru merasa panik dan minder saat ia gagal ereksi. "Banyak pria yang belajar mengenai seks dari film porno. Inilah alasan mengapa banyak pria yang mengalami kesulitan untuk bangkit kembali saat mengalami masalah seksual," katanya.

Jika pasangan tampak minder, Anda wajib membantunya. Buatlah usaha agar ia mau membicarakannya. "Hindari mengatakan sesuatu yang membuatnya bertambah malu. Galilah apa yang sebenarnya ia pikirkan mengenai masalah ini," kata Sharky.

Mungkin pasangan tidak akan langsung terbuka saat itu juga, saat ia dalam kondisi telanjang dan rapuh. Jadi, tundalah topik tersebut di lain kesempatan saat Anda berdua sedang rileks.

Hal terpenting yang Anda bisa dilakukan adalah tetap penuh perhatian dan memberinya dukungan. Jangan malah menghindari isu tersebut karena yang perlu dilakukan adalah membuat antisipasi agar hal tersebut tidak terulang kembali.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Shine
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com