Orang yang masih muda dan belum memiliki anak mungkin tak memahami mengapa seseorang menjadi sangat berubah setelah dikaruniai anak.
Barangkali penelitian yang dilakukan oleh Dr.Claire Ashton-James dari Belanda mungkin bisa menjelaskan. Ia menyebutkan, mencurahkan waktu, perhatian, bahkan uang, untuk anak akan mendatangkan kebahagiaan berlipat dibandingkan mengeluarkan uang untuk diri sendiri.
"Dengan kata lain, saat Anda sebagai orangtua mencurahkan segalanya untuk anak, Anda akan menuai apa yang sudah ditabur," kata Claire.
Dalam penelitiannya, ia berkolaborasi dengan psikolog dari Universitas British Columbia untuk melakukan dua penelitian. Kedua studi itu melibatkan 322 orangtua yang memiliki anak berusia kurang dari 18 tahun.
Studi pertama ditujukan untuk mengetahui gaya pengasuhan pada skala yang berpusat pada anak. Para orangtua ditanya setuju tidaknya mereka pada pernyataan, seperti "kebahagiaan anak jauh lebih penting dari kebahagiaan saya sendiri".
Dari studi tersebut diketahui bahwa orangtua yang lebih berpusat pada anak merasakan kebahagiaan lebih besar dan lebih memahami makna kehadiran anak.
Pada studi kedua, para orangtua diminta menceritakan apa yang sudah mereka lakukan beberapa hari sebelumnya dan diminta berbagi perasaan mereka pada tiap aktivitas tersebut.
Hasilnya, orangtua yang terlibat dengan kebahagiaan anak memiliki perasaan positif dan merasa hidup mereka lebih bermakna.
"Kami menemukan kaitan yang positif antara mendahulukan kepentingan anak dengan kebahagiaan orangtua," tulis peneliti dalam laporannya.