Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/11/2013, 14:40 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

Sumber She Knows

KOMPAS.com — Mewarnai rambut atau sekadar memberi highlight memang dapat mengubah penampilan rambut kusam jadi lebih indah. Pilihan warna yang semakin beragam juga membuat penggemar rambut berwarna semakin luas. Tetapi, jika anak-anak dan remaja juga ingin mencoba tren ini, sebaiknya tunda dulu.

Rambut anak-anak pada umumnya lebih halus dibanding rambut orang dewasa sehingga rambut mereka lebih rentan rusak akibat zat kimia dan faktor lingkungan.

Menurut Kendall Ong, ahli rambut, faktor hormonal berperan penting pada kondisi rambut dan kulit anak.

"Setelah mencapai pubertas baru rambut menjadi matang dan sampai pada kondisi rambut orang dewasa pada umumnya. Rambut yang lurus mungkin akan menjadi lebih ikal, sementara rambut yang tadinya ikal menjadi lurus. Setelah pubertas warna rambut, ketebalan, serta kondisi rambut mungkin berubah," katanya.

Senada dengan Ong, menurut Bonnie Harmon, warna rambut, ketebalan, dan lurus atau ikalnya rambut akan mengalami perubahan mulai dari kelahiran sampai pubertas.

Karena itulah melakukan tindakan pewarnaan atau tindakan lain yang menggunakan zat kimia pada rambut anak yang belum mencapai usia puber tidak disarankan.

"Sebelum pubertas rambut anak biasanya lebih tebal dan lebih rapuh sehingga gampang rusak, bahkan oleh formula pewarna rambut yang lembut," kata Harmon.

Bukan hanya itu kulit kepala juga rentan pada kerusakan. "Kulit kepala anak biasanya lebih lembut, sensitif, dan gampang mengalami reaksi alergi. Padahal reaksi alergi ini bisa menyebabkan borok di kulit, rambut rontok, bengkak, gatal, bahkan gangguan pernapasan," paparnya.

Ong menyarankan agar orangtua menunda sampai anak berusia remaja sebelum menggunakan pewarna rambut untuk anaknya. "Warna rambut permanen atau highlight mengandung amonia dan hidrogen peroksida yang bisa merusak rambut," katanya.

Pada anak berusia kurang dari 16 tahun, warna rambut dapat dengan mudah meresap melalui kulit kepala ke aliran darah. "Memang tidak ada penelitian yang menyebutkan bahayanya, tapi lebih baik berhati-hati," kata Frank Friscioni, penata rambut.

Untuk memuaskan rasa ingin tahu anak yang mulai beranjak besar terhadap pewarnaan rambut, Ong menyarankan untuk menggunakan cat rambut semipermanen untuk memberi highlight rambut.

Cat rambut semipermanen pada umumnya memiliki kadar amonia lebih sedikit. "Cat rambut semipermanen yang akan langsung hilang setelah keramas secara umum aman untuk setiap jenis rambut," katanya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com