Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/11/2013, 12:45 WIB

KOMPAS.com — Jurnal Applied Financial Economics merilis studi yang menganalisis relevansi antara penampilan seseorang dengan penghasilan dan peningkatan karier. Meskipun terdengar sedikit dangkal, hasil studi ini mengungkapkan bahwa memang ada "benang merah" antara dua unsur tersebut.

Studi yang dipimpin oleh Sean Salter, Profesor Keuangan di Middle Tennesse State University, ini mengamati para pekerja di industri properti, khususnya divisi sales. Mereka mengumpulkan ribuan foto para karyawan dari pusat data online, kemudian meminta sejumlah responden untuk menilai setiap foto tersebut.

Mereka yang dianggap tidak menarik diberi angka 1, dan mereka yang berpenampilan menawan diberi angka 10. Selanjutnya studi ini menguak hasil yang mengejutkan!

Ternyata, karyawan yang masuk dalam kategori tampan memiliki performa kerja terbaik di perusahaannya. Mereka menjual lebih banyak rumah, dan otomatis mendapatkan bonus lebih tinggi.

Lebih lanjut Salter pun menjelaskan, “Bayangkan Anda sedang menyetir dan melihat billboard yang memajang wajah seorang agent pria yang tampan. Meskipun Anda sedang tidak ingin menjual rumah, namun sosok agent pria yang ada di iklan tersebut tertanam dalam benak Anda. Sehingga kelak Anda akan menjual atau membeli rumah, maka agent seperti itulah yang akan Anda percaya,"

Kemudian, di Australia studi serupa pun pernah dilakukan. Hasil penemuan yang diperoleh tidak jauh berbeda, yakni pria tampan memiliki penghasilan 22 persen lebih tinggi dibandingkan rekan kerja dengan jabatan yang sama, tetapi berpenampilan biasa saja alias standar!

Penelitian yang digawangi oleh Dr Andrew Leigh di Australian National University ini lagi-lagi membuktikan bahwa wajah dan penampilan berpengaruh pada tingkat karier seseorang.

Apakah Anda setuju mengenai penjabaran hasil studi ini?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com