Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Menanamkan "Hati" pada Mata, Perempuan Ini Habiskan Rp 30 Juta

Kompas.com - 21/11/2013, 16:55 WIB
K. Wahyu Utami

Penulis

Sumber Dailymail

KOMPAS.com — Bosan dengan tren rias wajah yang hanya bermain-main di seputaran rona warna, perempuan asal New York, Amerika, bernama Lucy Luckayanko, melakukan inovasi pada dirinya sendiri, yakni implan aksesori tepat di area bola mata.

Keinginan yang telah lama ia inginkan ini akhirnya terwujud melalui tangan dingin dr Emil Chynn, seorang pakar kosmetika di Park Avenue Laser Vision, yang secara sempurna mewujudkan ide fantastisnya tersebut.

Kini, pada bola mata kanan Luckayanko, tepatnya pada tepi berwarna putih, telah hadir manik-manik berbentuk hati dengan ukuran 3,5 mm. "Siapa pun yang melihat mata saya akan menganggapnya unik karena memang itu tujuan saya, ingin menonjolkan faktor keunikan saya," ujarnya.

Ingin tahu berapa biaya yang telah dihabiskan oleh Luckayanko demi "menanam" aksesori manik di dalam matanya? Lebih kurang Rp 30 juta!

Menurut dr Chynn, lulusan Harvard dan pelatih di New York University, prosedur bedah plastik menanam perhiasaan ke dalam mata sudah ratusan kali dilakukan di Eropa dan di Los Angeles. Namun, hal ini belum pernah dilakukan di New York. Maka dari itu, dr Chynn merasa begitu tertantang, saat Luckayanko mengunjungi kliniknya dan mengutarakan gagasannya yang luar biasa.

Menurut dr Chynn, prosedur implan aksesori terbilang cukup aman. "Perhiasan yang digunakan memang khusus diciptakan untuk mata. Jadi, benda itu memiliki material yang tipis, dan aman untuk disematkan ke bagian atas mata sehingga tidak akan menyebabkan mata buta, atau masalah apa pun," terangnya.

Walaupun terbukti aman, ternyata implan perhiasan pada mata belum memperoleh izin secara resmi oleh FDA. Bahkan, American Academy of Ophthalmology memperingatkan konsumen tentang bahaya penggunaan perhiasan di mata.

Mengenai hal ini, Wayne Bizer, DO, seorang dokter mata komprehensif dari Ft Lauderdale, Florida, mengaku menolak prosedur implan pada organ-organ manusia yang sensitif seperti mata. Bahkan, ia sering memperingatkan pasien dan dokter kosmetika lainnya agar tidak menyarankannya kepada pasien. Menurut Bizer, tindakan ini dapat merangsang tumbuhnya granuloma, benda asing, atau jaringan parut di bagian mata.

Prosedur implan perhiasan pada organ manusia ditemukan kali pertama oleh seorang ahli bedah mata dari Belanda, dan mulai mendunia pada tahun 2004 silam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com