Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/11/2013, 07:29 WIB



Bu Ainy, saya sudah menikah selama dua tahun. Kebetulan suami berasal dari keluarga besar yang senang mengadakan acara keluarga kumpul-kumpul. Sebenarnya hal itu baik karena hubungan dengan saudara menjadi dekat. Tetapi saya merasa kurang cocok dengan salah satu kakak ipar perempuannya karena ia senang menggurui.

Semua hal yang saya lakukan selalu dikritiknya, termasuk cara memberi makan balita saya. Kalau bertemu dengannya saya jadi malas karena tak mau mendengar komentar-komentarnya.

Untuk menyampaikan ini kepada suami saya juga segan karena takut ia tersinggung. Apa yang seharusnya saya lakukan bu, karena saya juga tidak suka berpura-pura. Apalagi terkadang rasa tidak suka, kesal, atau marah, langsung terlihat dari ekspresi saya. Terima kasih untuk masukan bu Ainy. (Devi, 27, Depok)
 
Mbak Devi yang luar biasa,
Memang tidak enak jika ruang privasi kita dimasuki orang lain. Termasuk kakak ipar. Ini bisa menyulut salah paham dan permasalahan. Nah, agar tidak menyulut salah paham apalagi permasalahan, kita perlu mencari jalan keluarnya, bukan? Tentunya agar hubungan Anda dengan kakak ipar tetap baik tanpa harus ada yang tersakiti.

Pertama, berpikir positif. Bahwa tidak ada seorang pun di dunia ini yang berniat menyakiti orang lain. Termasuk diri kita. Bahwa setiap diri kita adalah pribadi yang peduli dan penuh kasih. Yang selalu senang membantu bahkan memberi perhatian kepada orang lain.

Sayangnya, terkadang bentuk perhatian ini bisa jadi terlalu berlebihan. Termasuk yang dilakukan kakak ipar Anda. Bisa jadi kakak ipar Anda bermaksud baik dan perhatian kepada Anda sebagai adik iparnya. Hanya saja ia tidak menyadari bahwa cara dirinya menyampaikan itu terkesan menggurui dan membuat Anda tersinggung.

Kedua, dengarlah cerita dan sharingnya sepenuh hati. Ketika ia meminta Anda melakukan hal yang ia lakukan, ucapkan terima kasih atas sarannya. Katakan dengan santun bahwa Anda memiliki sendiri dalam memberi makan balita Anda. Katakan kepadanya bahwa cara Anda ini pun sehat dan dibenarkan dari segi kesehatan.

Ketiga, hadapi dengan hati. Artinya jika ia terus memaksa Anda untuk mengikuti caranya, katakan dengan santun bahwa Anda merasa cara Anda memberi makan kepada balita Anda itu memberi banyak hal positif kepada balita Anda. Ceritakan kepadanya hal positif apa sajakah yang balita Anda dapatkan dari cara memberi makan yang telah Anda terapkan selama ini.

Ini untuk membuka cara pandang kakak ipar Anda bahwa Anda pun seorang Ibu yang baik seperti halnya kakak ipar Anda. Bukankah bicara secara terbuka dan santun adalah cara terbaik untuk menghindari salah paham dan emosi diri? Selamat mempraktekkan ya!

Ainy Fauziyah, CPC
Leadership Coach & Motivator
Penulis Buku Best Seller ‘Dahsyatnya Kemauan’
www.ainyfauziyah.com
www.ainymotivationclass.com      

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com