Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/12/2013, 13:34 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis



Saya sudah menjalin hubungan selama 5 tahun dengan pacar sejak kuliah. Saat ini saya berharap kami menuju jenjang yang lebih serius yaitu menikah. Keluarga juga sudah mendesak agar kami cepat menikah tetapi jawaban kekasih selalu tidak jelas. Kalau ditanya apakah ingin menikah dengan saya ia bilang ingin, tetapi soal waktu ia tidak bisa memberi jawaban.

 
Saya bingung dan kesal. Di lain pihak saya sekarang mulai dekat dengan teman kantor. Kepadanya saya sering curhat tentang hubungan dengan kekasih, tapi lama-lama ada rasa rindu kalau tidak bertemu dengannya. Apalagi ia orangnya dewasa, kalem, dan mengatakan suka dengan saya.

Sekarang saya diantara dua pilihan, antara tidak ingin menyakiti hati kekasih tapi juga tidak suka dengan sikapnya yang tidak tegas untuk menikahi saya. Wajarkah jika saya minta ketegasan padanya untuk menikahi saya, dan kalau dia tidak bisa menjawab lalu kami putus saja.
(Ari, 25, Cinere)


Mbak Ari yang budiman,
Adalah wajar dan hak Mbak Ari untuk menanyakan kepada sang pacar kapan ia berniat menikah bersama Mbak. Dan merupakan kewajibannya untuk memberi kepastian kepada Mbak tentang kapan ia berniat mewujudkannya. Kalaupun hingga saat ini dia belum bisa menjawabnya, ada beberapa kemungkinan yang menjadi penyebabnya.

Pertama, karena ia belum mempunyai pekerjaan atau penghasilan yang ia harapkan. Ini membuat dirinya merasa takut kurang mampu menafkahi Anda sebagai istrinya. Kedua, karena ada pihak keluarganya yang belum menyetujui rencana pernikahan Anda. Ketiga, karena ia belum serius menikah. Dari ketiga kemungkinan tersebut, carilah mana yang menunjukkan dirinya.

Bicara tentang kedekatan Anda dengan teman sekantor yang usianya lebih dewasa, kalem dan menyukai Anda, kini membuat Anda bimbang memutuskan. Jalan terus dengan sang pacar atau menjalin asmara baru dengan teman sekantor. Nah, untuk membantu Anda mengambil keputusan tersebut, jawablah pertanyaan berikut ini.

Pertama, apa yang membuat Anda begitu mencintai pacar Anda sekarang? Kebaikan-kebaikan apa sajakah yang Anda butuhkan dan justru Anda dapatkan darinya? Bagaimana dengan teman sekantor Anda, apa yang membuat Anda menyukainya? Kebaikan-kebaikan apa sajakah yang Anda butuhkan dan justru Anda dapatkan dari teman sekantor Anda? Benarkah Anda suka dengan teman sekantor Anda dan berniat membina hubungan serius dengannya?

Kedua, bicaralah serius dengan pacar Anda dan minta ia memberi Anda jawaban yang sebenarnya : apa yang membuat ia tidak memberi kepastian? Karena ia belum bekerja atau tidak ia belum mempunyai pekerjaan atau penghasilan yang ia harapkan? Atau karena ada pihak keluarganya yang belum menyetujui rencana pernikahan Anda? Atau justru karena ia belum berniat serius untuk menikah? Apalah artinya cinta jika ia belum serius berniat menikahi Anda.

Ketiga, tentang keputusan apakah Anda melanjutkan hubungan dengan pacar Anda sekarang atau menjalin hubungan baru dengan teman sekantor, adalah keputusan Anda. Hanya saja sebelum memutuskan, pikirkanlah dengan bijak dan tidak emosi. Kenali dengan baik sikap dan perilaku teman sekantor Anda ini. Jujurkah dia? Apakah teman sekantor Anda tergolong sebagai pria yang bertanggung-jawab? Pedulikah dia?

Saatnya bertanya di dalam hati sambil menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas. Selamat melangkah!


Ainy Fauziyah, CPC
Leadership Coach & Motivator
Penulis Buku Best Seller ‘Dahsyatnya Kemauan’
www.ainyfauziyah.com
www.ainymotivationclass.com  

    

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com