Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Gegabah Mendapatkan Wajah Menawan dengan Instan

Kompas.com - 12/01/2014, 20:12 WIB
Syafrina Syaaf

Penulis


KOMPAS.com
- Salah satu alasan orang melakukan bedah plastik adalah untuk mendapatkan penampilan fisik yang menawan.

Dari sekian banyak bedah plastik, Rhinoplasty atau bedah plastik untuk memperbaiki bentuk hidung sangat diminati. Tujuannya tentu untuk memperoleh bentuk hidung yang proposional atau mancung.

Sayangnya, hingga kini masih banyak masyarakat memperbaiki bentuk hidung tanpa melewati prosedur bedah plastik estetik dengan benar. Misalnya melakukan suntik silikon cair di hidung, yang dikenal dengansiliconoma. Faktor harga yang relatif murah menjadi alasan. Banyak yang menganggap itu bagian dari bedah plastik.

"Suntik silicon cair itu bukan prosedur bedah plastik. Sudah masuk ranah kriminal dan pelakunya harus di tangkap,” kata dr. Teuku Adi Fitrian, Sp.BP dalam media briefing mengenai "Improving Life Quality Through Aesthetic & Recontrukive Sugery, di Hotel Indonesia (31/7).

Karena masuk ranah kriminal tadi, maka suntik silikon ini banyak di lakukan secara sembunyi-sembunyi. Terutama di salon-salon kecantikan. Karena berbentuk cairan, maka silikon ini bisa mengalir ke mana-mana.

Kalau kepala bergerak ke kiri ia akan mengalir ke kiri dan sebaliknya. Bila kebanyakan memasukan cairan akan menyebabkan muka hancur dengan ditandai warna kemerah-merahan pada hidung.

Jika sudah begini maka perlu penanganan dokter bedah plastik. Proses penormalan kembali muka yang sudah "rusak" tadi memakan waktu cukup lama.

Jadi, buat yang mau memancungkan hidung, pikir-pikir dulu jika harus disuntik silikon. Jangan sampai tergiur biaya murah di awal, malah merogoh kantung yang dalam untuk mengembalikan wajah yang rusak akibat prosedur ilegal tadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com