Cheongsam pada awalnya adalah gaun terusan dengan siluet lebar yang menutup seluruh badan, kecuali kepala, telapak tangan, dan jari kaki. Gaun ini juga aslinya memiliki leher tinggi dan tertutup.
Cheongsam banyak dipilih para perempuan China karena alasan ekonomi, yakni bisa dipakai dalam berbagai kesempatan, selain tentunya nyaman dipakai. Proses pembuatannya juga mudah dan tak memerlukan banyak material bahan karena tak memerlukan banyak aksesoris.
Di akhir tahun 1920-an, seiring berdatangannya warga Eropa dan Amerika ke Shanghai, desain cheongsam berubah menjadi lebih modern. Perempuan China, terutama dari kalangan kelas atas, membuat cheongsam menjadi pas di badan dan menjadi lebih pendek, hingga sedikit di bawah lutut. Untuk memudahkan si pemakainya berjalan, bagian bawah gaun diberi belahan pinggir.
Panjang lengan pun berubah, dari yang awalnya menutup hampir seluruh lengan menjadi sangat pendek, hanya sedikit di bawah bahu. Material busana dan warnanya juga semakin variatif.