Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/02/2014, 17:55 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

KOMPAS.com — Saat merencanakan kehamilan, sebagai calon ibu Anda tentu harus membekali diri dengan berbagai pengetahuan agar sang jabang bayi bisa tumbuh dengan sempurna. Namun berdasarkan sebuah penelitian, terungkap bahwa tidak semua perempuan mempersiapkan diri dengan matang. Mengapa demikian?

Fakta yang terkuak dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Yale University School of Medicine menguraikan bahwa masih banyak perempuan yang memiliki pengetahuan terbatas seputar kehamilan dan proses persalinan. Parahnya, hal-hal yang mereka kuasai hanyalah seputaran teknik-teknik bercinta saja.

Penelitian yang dilakukan lewat metode survei online terhadap 1.000 perempuan ini mengungkapkan ternyata, pengetahuan perempuan soal proses kehamilan hanya sebatas posisi bercinta, waktu bercinta dan teknik bercinta yang akurat. Intinya, hamil itu identik dengan seks.

Lebih dari sepertiga perempuan yang disurvei mengaku bahwa pengetahuan mereka soal kehamilan terbilang minim, tetapi mereka tahu bahwa posisi bercinta seperti apa yang bisa meningkatkan peluang kehamilan. Mereka berpendapat bahwa semakin sering bercinta, maka peluang kehamilan akan semakin besar.

Padahal kenyataannya, menurut para ahli, peluang hamil tidak berkaitan pada berapa sering pasangan bercinta. Justru sering bercinta bisa menurunkan kualitas sperma dan menyebabkan pria menderita ejakulasi dini.

Penelitian yang dimuat dalam jurnal Fertility and Sterility ini juga mengungkapkan hasil yang mengagetkan, ternyata dari 1.000 perempuan hanya 10 persennya saja yang benar-benar paham mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama mengandung. Namun, ketika membicarakan soal posisi seks, mereka lebih memahami dan tertarik soal isu tersebut. Hanya 10 persen perempuan yang benar-benar tahu bahwa saat terbaik untuk berhubungan seks adalah sebelum ovulasi dan bukan setelahnya.

Tidak banyak juga perempuan yang menyadari bahwa mereka seharusnya mengonsumsi asam folat saat merencanakan kehamilan dan sebelum berhubungan seks, untuk mencegah bayi cacat lahir. Mereka juga tak menyadari bahwa obesitas, merokok, menstruasi yang tak teratur, serta penyakit seksual dapat menurunkan kualitas organ reproduksi perempuan.

Keterbatasan edukasi perempuan tentang kehamilan ini tidak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan perempuan ataupun status sosialnya. Maka, para peneliti sangat menyarankan para calon ibu untuk memperluas wawasan dan pengetahuan mereka soal kehamilan dan proses persalinan. Jadi, bukan hanya soal posisi bercinta yang bisa membuat mereka cepat hamil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com