Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/02/2014, 13:16 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

KOMPAS.com — Meski perkembangan teknologi bedah plastik semakin canggih, tidak semua wanita berani melakukannya. Namun, mengoreksi bentuk wajah yang dianggap tidak sempurna tidak selalu dengan operasi karena kini teknologi nonbedah juga tak kalah majunya.

Salah satu terapi nonbedah untuk mempercantik wajah yang belakangan ini semakin diminati adalah injeksi dermal filler. Terapi ini dilakukan untuk menambah volume dan memperbaiki kontur wajah, menghilangkan keriput, serta mengencangkan kulit wajah.

 
Untuk menyempurnakan metode tersebut, kini diperkenalkan prosedur 3D (tiga dimensi) treatment atau full face correction. Berbeda dengan teknik filler yang hanya mengoreksi satu bagian wajah saja, dengan teknik ini, koreksi bisa dilakukan pada seluruh bagian wajah.
 
"Kalau dulu, wajah yang 'diperbaiki satuan', sesuai permintaan pasiennya. Misalnya ingin hidungnya jadi lebih mancung, atau dagunya jadi lebih panjang. Kalau sekarang trennya itu memperbaiki wajah secara keseluruhan, tentunya pada bagian yang memang dirasa oleh dokter harus diperbaiki untuk membuat bentuk wajah lebih sempurna," papar dr Dheny C Setyawan, ahli kecantikan sekaligus Produk Manager Aesthetic Cosmeceutical Division Restylane, di Jakarta Selasa (4/2/2014).
 
Terapi 3D ini diklaim tidak sekadar membuat wajah lebih cantik, tetapi juga proporsional dan simetris. Nama 3D merujuk pada koreksi wajah dengan pertimbangan proporsi wajah yang ideal dari wajah depan dan juga tampak samping.
 
Dalam proses 3D ini, wajah pasien akan dilihat secara keseluruhan kemudian ditentukan bagian mana yang akan diperbaiki. Perbaikan bentuk wajah dengan filler ini dilakukan sesuai dengan rasio wajah serta gambaran bentuk wajah ideal menurut estetika kedokteran. Dalam prosesnya mungkin saja akan membutuhkan lebih dari satu bagian. 
 
"Misalnya, untuk membuat wajah jadi lebih tirus, bisa saja filler disuntikkan ke bagian pipi agar terlihat lebih naik dan apple cheek makin menonjol, dagu dibuat lebih panjang. Selain itu, dokter kemungkinan juga akan melakukan penyuntikan toksin di bawah pipi agar jadi lebih kencang. Namun, semuanya tergantung dari kondisi wajah si pasien," terangnya.

Prosedur kecantikan, tambah Dheny, bukan lagi sebuah prosedur untuk membentuk anggota wajah jadi mirip artis idola atau membuat salah satu anggota wajahnya jadi lebih menonjol dibanding yang lain. Namun, ini merupakan sebuah prosedur kecantikan yang akan membuat wajah jadi lebih terlihat proporsional dan sempurna secara keseluruhan, baik tampak depan maupun samping.

 
Hanya, diakui Dheny, 3D treatment ini membutuhkan biaya yang cukup besar untuk setiap prosedurnya. Selain itu, belum banyak juga dokter ahli kecantikan yang mampu melakukan hal ini. "Tidak semua dokter bisa melakukan ini, sampai saat ini di Indonesia baru ada beberapa orang saja," katanya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com