Penggunaan deterjen biasa juga dinilai lebih hemat karena harga produk khusus bayi biasanya tidak murah. Sayangnya mencuci pakaian bayi dengan deterjen biasa dikhawatirkan bisa berdampak buruk, mengingat kulit bayi sangat sensitif.
Menurut Mary Spraker, dokter spesialis kulit anak, pada dasarnya jika bayi tidak memiliki alergi atau kulit yang terlalu sensitif, boleh saja memakai deterjen biasa.
Jika Anda ingin memakai deterjen biasa, pilihlah yang berbentuk cair karena lebih gampang dibilas. "Deterjen bubuk cenderung meninggalkan residu pada bahan pakaian yang bisa mengiritasi kulit bayi," kata Spraker.
Untuk memastikan kulit bayi tidak sensitif terhadap deterjen biasa, cobalah mencuci satu atau dua pakaian bayi dengan deterjen biasa. Jika kulit bayi tak ada masalah, maka bisa dilanjutkan.
Gejala iritasi pada kulit bayi ditandai dengan bercak kemerahan atau gatal-gatal. Jika ini yang terjadi cobalah memilih deterjen yang tidak mengandung pengharum. Jika reaksi iritasi masih muncul, mungkin Anda perlu mengulang beberapa kali proses pembilasan sampai benar-benar bersih.
"Alergi pada pengharum dalam deterjen pakaian sebenarnya cukup jarang, tetapi hal itu mungkin saja terjadi," katanya.
Waspadai juga bila bayi menunjukkan gejala eksim yang ditandai dengan kulit merah, kulit kering, terutama di bagian sekitar wajah, siku dan tumit. Konsultasikan pada dokter untuk meminta terapi pengobatan dan produk perawatan kulit yang sesuai.
Bayi yang menderita eksim atau dermatitis atopik biasanya juga sensitif pada bahan-bahan yang terdapat dalam sabun dan juga losion.