Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/02/2014, 17:29 WIB
Syafrina Syaaf

Penulis

KOMPAS.com — Saat orgasme, darah mengalir ke otak lebih cepat dibanding saat kita sedang mengisi teka-teki silang. Selain itu, orgasme meredakan stres, depresi, dan mengurangi rasa sakit.

Sayangnya, hanya sepertiga wanita yang melaporkan mengalami orgasme secara reguler dan hanya satu dari 10 wanita mengatakan bahwa mereka tidak mengalami orgasme sama sekali. Orgasme adalah hal rumit untuk wanita.

Penelitian dari Indiana University yang melibatkan 1.001 wanita menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi pil kontrasepsi mengalami sedikit orgasme. Namun, Dr Cynthia Graham, seorang dosen senior di University of Southampton, mengatakan bahwa hal ini karena efek samping pil kontrasepsi pada libido, bukan pada rangsangan.

Peneliti lain beranggapan bahwa proses orgasme wanita sangat rumit dan tidak bisa diganggu hal-hal kecil. Obat-obatan lain yang berpengaruh terhadap orgasme dan seks adalah obat antidepresan. Bahkan penelitian lain dari University of Texas menyebutkan bahwa olahraga reguler bisa meningkatkan orgasme pada wanita. Begitu banyak penelitian mengenai orgasme wanita, sampai ada yang menyebutkan bahwa teori evolusi dan kekurangtahuan wanita ikut berpengaruh pada orgasme wanita. Namun, satu hal yang pasti, penelitian soal orgasme tidak akan berhenti sampai di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com