Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/04/2014, 08:28 WIB
Syafrina Syaaf

Penulis

KOMPAS.com – Kisah unik dari salah satu perancang busana paling termahsyur di dunia, Coco Chanel, hadir dalam berbagai versi dan sudut pandang. Beberapa di antaranya mengupas mengenai masa lalu suram Chanel, lainnya mengurai masa kejayaan perancang yang dibesarkan di rumah yatim piatu ini.

Seperti dikutip dari majalah Glamour terbitan Amerika Serikat, berikut rangkuman lima fakta menarik dari seorang wanita Perancis yang berhasil menerobos batas dan menorehkan sejarah di ranah mode dunia.

Kisah di balik nama Coco

Coco Chanel terlahir dengan nama lengkap Gabrielle Bonheur Chanel. Sewaktu masih remaja, perancang tenar ini sempat bekerja sebagai salah satu penari cabaret. Salah satu tembang yang selalu ia nyanyikan saat itu bertajuk, Qui qu’a vu Coco dans l’Trocadero?, yang memiliki arti Siapakah yang pernah melihat Coco dari Trocadero? 

Setiap malam para tamu yang hadir selalu meminta Chanel menyanyikan lagu tersebut dengan cara berteriak-teriak, “Coco! Coco!”. Tak ayal, akhirnya para penari lain dan sang bos memanggilnya dengan sebutan si Coco. Nah, ketika kariernya sebagai seorang perancang busana mulai berkembang, dirinya memutuskan untuk berkarya dengan nama Coco Chanel.

Alasannya, untuk mengingatkannya bahwa sebelum sukses dan berjaya, dirinya pernah menjalani masa-masa sulit dan pahit di masa lalu.

Kisah di balik logo ikonik Chanel

Logo dua huruf “C” yang dirancang saling terkait dan memunggungi, ternyata bukan inisial dari Coco Chanel, melainkan dari nama seorang pria muda, Capel. Kabarnya, pria tersebut merupakan kekasih muda yang disembunyikan Chanel dari lingkungan sekitarnya.

Namun tragis, cerita cinta Chanel dan Capel mesti berakhir. Sebab, sang kekasih tewas mendadak pada sebuah kecelakaan mobil. Nah, demi mengenang cinta terbesar dalam hidupnya, Chanel pun melekatkan inisial nama mereka untuk selamanya bersanding di seluruh karyanya yang sekarang telah mendunia.

Kisah di balik parfum legendaris Chanel No. 5

Selain mahir sebagai perancang busana, ternyata Chanel juga cerdas dalam memasarkan produk rancangannya. Sebelum merilis Chanel No. 5 ke ranah publik, ia terlebih dulu memberikan parfum tersebut secara cuma-cuma kepada beberapa wanita kaya dan terkenal di Eropa. Tujuannya, supaya mereka mengabarkan sesamanya mengenai kehadiran aroma baru yang memikat.

Strategi promosinya tersebut  mendulang sukses, permintaan pasar pun meningkat. Uniknya, alih-alih memproduksi lebih banyak, Chanel justru menarik seluruh parfum dari butik dan mengumumkan bahwa persediaan sudah habis.

Kaum wanita mapan yang sudah kadung jatuh hati pada parfum Chanel, bukannya merasa kecewa dan beralih ke label lain, mereka justru menawarkan uang dengan jumlah lebih banyak demi memiliki satu botol wewangian Chanel. Sekarang, Chanel No. 5 diklaim sebagai salah satu produk fesyen paling legendaris dan laris di seluruh dunia.

HERALD SUN Coco chanel mengoreksi salah satu blazer tweed terlarisnya

Kisah di balik gaya rancang busana Chanel

Sedari remaja, meskipun hidup dalam kondisi yang serba sulit, Chanel sudah dikenal akan kepiawaiannya dalam memodifikasi busana agar tampak lebih menarik. Salah satu hasil alterasi favorit Chanel adalah busana kerah tinggi dan longgar di pinggang, persis seperti ciri khas gaya rancang kebanyakan koleksi Chanel. 

Selain itu, Chanel merupakan pionir yang mempopulerkan warna kulit coklat matang, atau disebut juga dengan istilah tan. Padahal, kulit coklatnya tersebut  diperoleh karena terlalu lama berjemur saat berlibur di sebuah pantai di Perancis. Ketika kembali ke Paris, sontak kaum wanita terkagum-kagum dengan warna kulit Chanel yang dianggap seksi, tanpa menunggu lama, kulitnya tersebut menjadi tren yang mewabah di seantero Eropa, karena dianggap melambangkan kemapanan!

Kisah di balik persahabatannya dengan sang inspirator

Sebagian besar hasil rancangan Chanel terinspirasi dari sosok seorang wanita bernama Misia Sert, yang merupakan sahabat terdekatnya. Namun, persahabatan Chanel dan Misia Sert terbilang kompleks dan berliku-liku. Pasalnya, mereka tidak selalu akur tetapi ganjilnya saling membutuhkan. Kabarnya, tidak jarang kedua wanita ini bersaing untuk mendapatkan cinta dari pria yang sama. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com